Ara sedang sibuk dengan perkuliahannya beberapa hari setelah ia pulang dari honeymoon-nya sedangkan Alex pria itu langsung bekerja, jika sebelumnya saat honeymoon ia bekerja dari iPad dan macBook, maka setelah pulang dari holiday pria itu sudah bekerja diperusahaannya.
Ara benar-benar sendiri saat ini, karna Febbi sedang melanjutkan study-nya di UK bersama Darren dan Gibran yang berkuliah di US, Dessica masih sekolah dan Alex sudah disibukkan dengan pekerjaannya sebagai calon CEO, namun ia juga berkuliah kok, jurusan bisnis tentunya.
Ara menjadi mahasiswa yang sangat terkenal bukan karna kepintarannya saja namun juga karna ia adalah istri dari seorang Alexander Pradipa, calon CEO Pradipa Group, juga ketua geng Axe, belum lagi kecantikan yang dipancarkan oleh Ara, membuat Ara semakin dikenal, banyak yang ingin mendekati Ara, entah menjadi teman atau 'teman.'
Beruntungnya Ara adalah wanita yang sangat sulit berteman jadi ia benar-benar hanya sendirian dan sangat tertutup, ia selalu diantar jemput oleh Alex, namun jika suaminya itu sedang sibuk maka supir pribadi mereka yang akan melaksanakan tugas itu.
Setiap kali Alex mengantar jemputnya maka akan menjadi tontonan satu kampus, karna pria itu akan sengaja turun membukakan pintu mobil untuknya dan menyematkan kecupan sayang dikening, Ara suka apalagi saat para wanita di kampus langsung kepanasan melihat adegan pasutri itu, belum lagi visual seorang Alex dalam balutan jas kantor, is another level of perfect.
"Nanti makan siang bareng." Ucap Alex setelah mencium keningnya sambil mengelus pipi Ara.
"Bukankah kau bilang ada rapat hari ini?" Ara memandang suaminya, mereka lagi menjadi pusat perhatian para penghuni kampus sekarang.
"Iya, tapi itu jam 2an, jadi kita masih bisa makan siang bareng. Aku berangkat dulu, kabari kalau ada apa-apa. I love you bae." Alex kembali menyematkan kecupan sekilas kali ini pada bibir mungil Ara hingga membuat semua yang memandang mereka menahan napas, Alex tersenyum kecil pada Ara lalu masuk ke mobilnya dan pergi dari area kampus.
Ara hanya bisa menggigit bibirnya menahan rasa malu lalu segera berjalan menuju kelasnya, menghiraukan tatapan dan bisikan orang-orang terhadapnya, tapi ia sama sekali tak menundukkan kepalanya, ia ingat perkataan Febbi dan Dessica.
"Inget Ra, lo itu istri dari seorang Alex, salah satu pria yang paling dipuja dan paling kuat, lo juga harus kuat biar pantas bersanding sama Alex." Kira-kira seperti itulah perkataan Febbi dan Dessica, tentu saja hal itu dibenarkan oleh Ara, oleh karena itu ia melatih dirinya sendiri untuk bisa menjadi tangguh dan tak pernah menundukkan kepalanya saat berjalan.
Ara sampai dikelasnya dan duduk di kursi yang biasa ia duduki, ia mengeluarkan peralatan belajarnya sembari menunggu dosen masuk.
"Arabelle kan?" Suara seorang pria yang sedang berdiri dihadapan Ara, Ara memandang pria itu dengan seksama untuk mengenali pria itu.
"Gue Dennis, temen sekelas lo waktu SMP." Ujar pria itu seolah mengerti dengan apa yang Ara lakukan.
Ara terpaksa membongkar memory lamanya untuk mengingat siapa pria yang bernama Dennis ini.
"Lo lupa?" Tanya pria itu saat Ara tak juga memberinya respon.
"Sorry, gue nggak inget banyak." Jujur Ara, ia memang kerap melupakan hal-hal yang menurutnya tidak terlalu penting, terlebih moment SMP-nya tidak begitu berkesan.
"Yaelah, gampang banget lupa, gue yang selalu jadi anggota kelompok lo dan kita selalu ngerjain tugas bareng dirumah gue, dan gue harus nganter lo pulang pake supir gue." Ucap Dennis yang mencoba mengingatkan Ara, penjelasannya menarik perhatian sekitar mereka hingga Dennis memutuskan untuk duduk disamping Ara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beyond - VRENE (lokal) - END
Teen Fiction"Gue nggak pernah suka sama lo, jadi jangan berharap banyak sama pertunangan ini."