Lima bulan, sekarang umur Haejun sudah lima bulan dan anak itu sudah bisa tengkurap dan membuat ayahnya panik karena tiba-tiba menghilang saat dicari ternyata anak itu sudah tergeletak dibawah ranjang yang syukurnya sudah ditaruh kasur tipis agar Haejun tidak terluka.Meskipun baru bisa tengkurap Haejun sudah sangat merepotkan Haechan dan Renjun, karena semakin rewel dan tidak bisa lepas dari kedua orangtuanya itu, sesekali Renjun menangis karena kelelahan, tapi syukurnya Renjun memiliki suami yang sangat humoris dan tidak tau tempat untuk melontarkan candaannya.
"Kamu kalo nangis mirip sapi tau" -Haechan
"Ih kamu mah ngehujat terus! masih mending sapi daripada kamu lembu!" -Renjun
"Dasar pendek" -Haechan
"Item kamu!" -Renjun
"Item-item gini banyak yang suka, lagian ya aku itu tan bukan item" -Haechan
"Aku juga gak pendek, buktinya masih ada pak Woozi yang lebih pendek dari aku" -Renjun
"Tapi kamu lebih pendek dari temen-temen" -Haechan
"Dasar, Lee Haechan bau!! ayo Jun kita tinggalin papa kamu dia bau lembu soalnya" -Renjun
"Aku wangi ya, saking wanginya Haejun cuma mau ikut aku" -Haechan
"Enggak ya! kamu itu bau! bau azab!" -Renjun
"Kamu tuh yang bau, bau spehphhhh" -Haechan
"Jangan ngomong gitu ih, ada Haejun!" -Renjun
"Iya-iya, maaf ya sayangkuu" -Haechan
Haechan mencium bibir Renjun sekilas tentunya membuat Renjun tersenyum malu, ia memukul lengan Haechan sampai anak itu mengaduh kesakitan, mereka berdua tertawa dan tidak lama kemudian suara tangisan Haejun lah yang membuat mereka harus kembali menggendong bayi gendut itu.
"Cemburu ya sama papa?" -Renjun
"Hahahaha dasar cemburuan, kek siapa ya?" -Haechan
"Dih gak sadar diri" -Renjun
"Hahaha iya sayang, Haejun anak papa cemburuan ke mamanya kek papa nya juga" -Haechan
Mereka kembali tertawa dan kali ini Haejun bergabung dalam suara tawa yang memenuhi kamar mereka, kamar yang dulunya hanya diisi keheningan dan pertengkaran kini setiap harinya diisi dengan tawa bahagia dari keluarga kecil Lee ini.
Satu tahun empat bulan, Haejun sudah bisa berlari menelusuri rumah namun karena kekompakan Renjun dan Haechan dalam merawat anak itu bersyukur Haejun tidak pernah terluka selama ia bisa berjalan.
Anak itu tumbuh sehat dengan tubuh gempal karena memiliki hobi makan seperti sang ayah, Haejun juga suka sekali marah pada hal kecil seperti kucing yang mengigit mainannya, semut yang berada diatas makanannya, jika marah Haejun akan memukul objek yang membuatnya marah, sama seperti ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙵𝚞𝚕𝚕𝚜𝚞𝚗「END」
Fanfiction〘 HYUCKREN 〙 Jangan berhenti berjuang Chan,gue gak mau kehilangan lo,hati gue udah lo rebut sejak lama -Huang Renjun Gue gak akan pernah menyerah hidup,karena ada orang yang harus gue sayang dan jaga didunia ini -Lee Haechan Haechan seme Renjun uke ...