Epilog

2.3K 133 8
                                    


"Lee Haejun, Lee Dongjae, Lee Sunhee buruan turun nanti papa tinggal" -Haechan

Ketiga anak yang Haechan panggil berebut untuk turun dari kamar mereka untuk menghampiri sang ayah yang sudah menunggu mereka dari sepuluh menit yang lalu.

"Maaf lama pa, Sunhee nih yang lama banget dandannya" -DongJae

"Dihh kok aku!! kan kaka yang lama banget pilih bajunya!" -Sunhee

"Udah-udah gak usah berantem ayo buruan berangkat, mama kalian udah nungguin pasti" -Haechan

Hari ini adalah acara lelang lukisan dari para seniman-seniman yang cukup ternama di beberapa negara, dan saat ini Haechan dan ketiga anaknya akan menemani Renjun diacara itu, karena salah satu lukisan Renjun yang diberi nama 'light of life' menjadi salah satu lukisan yang akan dilelangkan hari ini.

Meskipun hampir terlambat karena ketiga anaknya yang sangat bersemangat sampai kebingungan memilih baju dan berdandan, Renjun tetap bersyukur setidaknya mereka tidak terlambat.

Mereka duduk dikursi vip untuk menyaksikan pelelangan yang akan segera dimulai, Renjun melihat-lihat sekitarnya karena merasa gugup, meskipun ini bukan yang pertama kalinya lukisan miliknya dilelang tapi lukisan kali ini adalah yang paling special, bahkan yang dilelang saat ini hanya duplikat dari lukisannya yang pertama, lukisan abstrak namun memiliki cerita itu sangat berharga bagi Renjun, karena lukisan pertama atau referensi dari duplikat itu adalah lukisan yang ia gambar selama puluhan tahun, lukisan yang berisi setiap perasaannya yang ia lalui setiap tahun berasama suaminya dan ketiga anaknya.

Lukisan itu berisi cerita dan rasa terimakasih Renjun kepada Haechan yang sudah dua puluh lima tahun bersama dengannya dan ia ingin lukisan itu menarik perhatian salah seorang seniman paling tersohor abad ini, yang dikenal dengan panggilan ms.Yoon, dia ingin itu menjadi hadiah di ulang tahun pernikahannys dengan Haechan yang sudah berumur dua puluh lima tahun.

"Sayang, jangan gugup gimanapun hasilnya itu udah yang terbaik, karena harga lelang dan siapa yang berhasil membelinya bukan yang terpenting, tapi perasaan yang ingin kamu tuangkan dalam lukisan itulah yang penting, berapapun harga dan siapapun yang membelinya gak akan membuat lukisan itu jadi lebih berharga, seberharga apa seni itu dilihat dari kerja keras dan apa yang ingin kamu sampaikan didalamnya, jadi jangan kecewa dengan apapun yang akan jadi hasil dari hari ini, karena hadiah terbaik untuk aku itu cuma kamu yang udah nemenin aku selama ini" -Haechan

Renjun memeluk suaminya, mereka bersama dalam waktu yang lama dan kehidupan pernikahan memang tidak pernah semulus dan seindah itu, namun rasa percaya dan cinta yang kuat membuat mereka bisa bersama sampai dititik ini.

Haejun menyuapkan sepotong daging sapi Korea pada ibu dan ayahnya atas hasil hari ini, lukisan Renjun berhasil menarik perhatian seorang seniman yang berasal dari China, seorang seniman yang menjadi panutan seniman muda termasuk mr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haejun menyuapkan sepotong daging sapi Korea pada ibu dan ayahnya atas hasil hari ini, lukisan Renjun berhasil menarik perhatian seorang seniman yang berasal dari China, seorang seniman yang menjadi panutan seniman muda termasuk mr.Yoon yang sempat kita bahas tadi.

Orang itu sering disebut Woungyu Xin, Woungyu adalah yang paling bersemangat untuk menawarkan harga tinggi pada lukisan Renjun, Renjun sangat bersyukur karena Tuhan memberikannya jauh lebih dari apa yang ia inginkan.

"Mama tadi itu seru banget Dongjae suka deh!!" -Dongjae

"Nanti kalo ada acara lelang lagi Sunhee ikut ta ma!!" -Sunhee

"Hahaha, iya sayang nanti mama ajak kok kalo kalian libur sekolah, oh ya Haejun kok Yohyun gak diaja sih?" -Renjun

"Dia lagi nemenin mamanya ke rumah sakit, jadi gak bisa ikut" -Haejun

Berbicara soal mereka, Haejun sekarang berusia dua puluh tiga tahun dan sedang menjalin kasih dengan Kim Yohyun putrinya Mark dan Yohan, Dohjae adalah anak kedua yang usianya terpaut delapan tahun dari Haejun sedangkan Sunhee baru saja lulus sekolah dasar dan baru memasuki sekolah menengah pertama.

Meskipun sudah berumur Haechan dan Renjun masih sama seperti dulu, masih terlihat tampan dan manis, masih suka menabur keju dimana-mana, masih suka berantem gak jelas dan masih suka mengungkit-ngungkit kisah cinta mereka yang rumit, meskipun begitu itu juga alasan kenapa mereka masih bersama sampai hari ini.

"Haechan, makasih ya udah mau sama aku selama dua puluh lima tahun ini, aku tau pasti kadang kamu kesel dan bosen sama aku yang pemarah ini tapi itu juga salah satu cara aku buat nunjukin kasih sayang aku kekamu" -Renjun

"Renjun, aku juga makasih banget sama kamu yang mau nemenin aku selama dua puluh lima tahun terakhir, kamu marah karena aku ngeselin, aku yang selalu ngajak kamu debat, aku bukan suami yang sempurna buat kamu aku selalu nyusahin kamu, apalagi saat kanker aku balik lagi tapi kamu gak sedikitpun nyerah buat nyemangatin aku, kamu udah bikin aku survive dari sakit aku, kamu segalanya buat aku, jangan pernah ngerasa kalo kamu buruk, gak sebaik siapa aja yang pernah kamu fikirin, karena sampai kapanpun aku cuma mau sama kamu dan cuma kamu yang bisa nerima kekurangan aku" -Haechan

"Makasih karena udah jadi matahari aku" -Renjun

"Makasih juga karena udah mau jadi langit yang tepat buat aku" -Haechan

Bibir mereka bertemu dan sama-sama mengabaikan eksistensi ketiga anak mereka disana, Haejun cuma bisa nutup mata Dongjae dan Dongjae nutup mata Sunhee, sebuah makan malam hangat menjadi penutup hari yang indah, dan begitulah cerita cinta mereka ditulis oleh takdir



𝒫𝓇ℴ𝓁ℴℊ ℰ𝓃𝒹


𝒰


𝒮
𝒰
𝒩

ℋ𝒶𝓅𝓅𝓎 ℯ𝓃𝒹𝒾𝓃ℊ.

𝙵𝚞𝚕𝚕𝚜𝚞𝚗「END」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang