"Tadi papa liat sama si devina" Jawab Iqbal yang masih fokus sama tv.
Yola pun segera naik ke atas. Berjalan menuju kamar devina. Yola mengendap ngendap. Mengintip di sela pintu yang sedikit terbuka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kue nya sudah jadi tuan putri" Ujar devan.
"Woww bagus bangettt" Ucap devina menganga.
"Ini kue cantik untuk tuan putri yang cantik" Jawab devan meletakkan kue itu dimeja.
"Abang kok bisa bikin sebagus ini?" Tanya devina kagum. Devan hanya terkekeh.
Yola yang sedari tadi mengintip pun hanya tersenyum. Melihat kedua anaknya ini akur rasanya hatinya tenang. Devan sangat menyayangi adiknya itu. Bahkan dia rela masuk ke ruang bk hanya karena memukul salah satu adik kelas yang mengganggu adiknya.
Devan selalu bersikap lemah lembut kepada wanita. Karna devan pernah bilang "Perempuan Itu Ngga Boleh Dikasarin, Kalo Mereka Salah Dikasih Tau Baik Baik. Pokoknya Cewek Harus Diperlakukan Lembut Karna Hati Perempuan Itu Lemah Lembut". Entah dia belajar dari mana tapi Yola sangat bangga pada anaknya.
Setelah itu yola pun turun, menuju ke ruang tamu. Yola duduk dis sebelah Iqbal yang sedang duduk di menonton tv. Yola pun memeluk iqbal dengan erat seolah melarang iqbal untuk pergi.
"kenapa hm?" tanya Iqbal yang menyadari sikap manja Yola.
"ke SMA kita yuk, dah lama ngga kesana" jawab Iqbal.
"ayo" jawab Yola lalu berjalan kekamarnya untuk bersiap siap. Tak menunggu waktu lama Yola turun dengan kondisi sudah siap.
Mereka pun langsung pergegas ke SMA mereka. Yola dan Iqbal berangkat berdua. devan dan devina ditinggal. Sudah biasa mereka ditinggal seperti itu. Dan ini gambaran outfit mereka
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
mobil Iqbal pun memasuki lingkungan sekolah itu. Saat itu Yola dan Iqbal pun turun. mereka jalan dari parkiran menuju koridor. Mereka berjalan seraya bergantengan tangan.
"bun kamu inget ngga di sini aku manggilin kamu tapi kamu ngga nyaut" ucap Iqbal.
"sebenernya aku denger cuma aku males noleh aja jadi aku biarin" jawab Yola seraya terkekeh. Iqbal pun tertawa.
. . . . . . . . .
"permisi pak bu cari siapa ya?" tanya orang dibelakang mereka. Mereka pun menoleh. seorang perempuan yang terlihat seumuran dengan Yola. Memakai pakaian pns.
"lhooo kia??" ucap Yola kaget dengan orang hadapannya.
"yola bukan?" tanya Kia. Yola pun mengangguk. Mereka pun berpelukan.
"aaaaaaa kangen banget lhooo sama lu" ucap Kia dalam pelukkan Yola.
"gue juga kiaaa ya ampun" jawab Yola dengan rasa senang. Pelukan mereka pun terlepas.
"eh ini Iqbal?" tanya Kia kepada Yola. Yola pun mengangguk.
"heh setan kurang ajar lu ye gegayaan pake selingkuh sama kakak tiri sendiri, sok iye lu, gue sunat mampus lu ketar ketir anjing" ucap Kia seraya memukul Iqbal. Sedangkan iqbal hanya menghindari pukulan itu.
"udah hey udah, dia udah ngejelasin semua nya kok. lu ngga usah marah marah" ujar Yola memenangkan teman nya.
"btw gimana sama anak lu?" tanya Kia.
"ada dua dirumah" jawab Iqbal enteng.
"lah??? udah dua aja, buset dah" jawab Kia kaget. Yola dan Iqbal hanya terkekeh.
"anyways lu nikah sama siapa sekarang?" tanya Yola.
"makanya jangan ngilang kek ditelen bumi, nikah noh sama si beruk bakau" jawab Kia seraya meminum minumannya.
"lahhhh anjir bwahahahahahaha" tawa Iqbal pecah. Yola hanya memberi kan tatapan bertanya.
"bun inget ngga dulu mereka dikit dikit berantem, mana ngga akur lagi. ini tiba tiba mereka nikah, emang kalo jodoh itu yaa ngga akan kemana hahahaa" ucap Iqbal seraya tertawa dan diikuti Yola.
"gue juga bingung, dulu ari seengga mau itu sama gue terus sekarang marah bucin akut" jawab Kia polos.
"anjir ngakak banget" jawab Yola yang sudah tertawa daritadi.
**✿❀ ❀✿**
Sekarang mereka sedang berada di meja makan sedang makan malam bersama. Setelah dari SMA tadi mereka membeli bahan makanan.
"bunda sama papa habis darimana?" tanya devina.
"bunda sama papa habis dateng ke sekolah lama papa sama bunda" jawab Iqbal seraya menyendokkan makan kedalam mulut nya.
"iyaa ketemu teman lama bunda" lanjut yola.
"seru ngga sih bunda?" tanya devan.
"seru dong bang" jawab devina.
"emang adek pernah ngerasain?" tanya devan.
"pernah? kapan? " tanya Iqbal.
"tk aja belum tamat udah gegayaan mau reuni segala" jawab devan dan dibalas tertawaan oleh ayah dan ibunya.
"ihh abang nyebelin" ujar devina kesal.
begitulah suasana rumah mereka. keluarga kecil yang hangat. Ini yang diinginkan Yola dari dulu. Keluarga kecil yang bahagia. Yola berdoa semoga keluarga nya bisa seperti ini selamanya.