Bab 1

646 47 2
                                    

17 tahun kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


17 tahun kemudian

Di sebuah mansion mewah keluarga Wiguna , Alexa Wiguna nyonya besar mansion ini sibuk membangun kan anak bungsu nya yang sangat sulit untuk di bangun kan ,padahal suami dan anak pertama nya sudah siap di meja makan

"Honey cepat lah bangun " Alexa pun membuka semua gorden di dalam kamar anak nya berharap Agahta terbangun dan berhasil

Agahta mengerang karena sinar matahari yang menembus kaca membuat nya silau
" Mommy aga masih ngantuk " ucapnya dengan mata tertutup

"Ayolah daddy dan kakak mun sudah menunggu " ucap Alexa dengan menarik tangan anaknya

"Oke oke i wake up mommy " Alexa tersenyum mendengarnya dan mendaratkan kecupan di pipi gembul anaknya

"Oke mommy tunggu di ruang makan baby "

Alexa pun berjalan ke arah lif ,karena mansion ini besar jadi Abra Wiguna kepala keluarga Wiguna membuatkan lif agar keluarga nya tidak pernah kelelahan

"Morning hubby " ucap Alexa pada suaminya dengan mengecup bibirnya
"Morning too honey"

"Morning boy" lanjut Alexa dan mengacak-acak rambut anak pertamanya Alister

"Mom come on rambut ku berantakan "Alexa tertawa dengan tingkah anak sulungnya itu

"Dimana aga " tanya Abra pada istrinya

"Sedang bersiap "

*****

Disisi lain di mansion keluraga Wijaya ,mereka menyantap sarapan dengan tenang

"Yah hari ini aku pulang telat boleh? " Tanya Aland Wijaya anak satu satu nya keluraga Wijaya

Arman hanya menatapnya dengan satu alis terangkat
"Emangnya kamu mau kemana ? Pulang sekolah tuh ya pulang istirahat Al " Ucap Shafira Nyonya keluraga Wijaya dan ibu dari Aland

" Ishh yah boleh yah plis ~"

"Mau kemana dulu ?" Ucap Arman

"Mau main sebentar ko ,aku pulang sebelum malam janji"

"Yaudah tapi janji loh jam 7 kamu harus sudah di rumah mengerti Al"

Aland pun mengangguk dan tersenyum senang karena dia sangat jarang di izinkan keluar rumah oleh ayahnya jadi saat ini dia sangat senang

Sementara Arman dan Shafira yang melihat senyum Aland tentu bahagia ,mereka akan melakukan apapun demi anak mereka satu satu nya asal tidak membahayakan keselamatan Aland

*****

Agahta saat ini dalam perjalanan menuju perlombaan melukis di temani orang tuanya ,karena kakak nya ada pekerjaan jadi dia tidak bisa ikut menemani adiknya

Takas edilirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang