Bab 2

427 42 7
                                    

Agahta terus berlari tanpa memperdulikan orang tuanya yang mengejar ,dia terlalu lelah ,kecewa selalu di tuntut sempurna ,bukan kemauan dia hidup seperti ini ,dia juga ingin menjadi manusia sempurna tapi mau apa dikata tidak ada manusia sempurna d...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Agahta terus berlari tanpa memperdulikan orang tuanya yang mengejar ,dia terlalu lelah ,kecewa selalu di tuntut sempurna ,bukan kemauan dia hidup seperti ini ,dia juga ingin menjadi manusia sempurna tapi mau apa dikata tidak ada manusia sempurna didunia ini ,semua manusia mempunyai kelemahan masing masing ,tidak bisa di tuntut untuk sempurna

" AGAHTA BERHENTI !! " teriak Abra

Tapi sayang Agahta tidak mendengarkan nya ,tepat setelah Agahta melewati gerbang ,ada mobil yang melaju dengan kencang tepat menghantam tubuh Agahta

"AGAHTA !!"teriak Alexa

Tepat di depan mata mereka Agahta terpental dan membentur terotoar jalan ,Abra dan Alexa langsung berlari menghampiri tubuh Agahta yang sudah tergeletak dengan bersimbah darah

"Ngga Aga bangun sayang !!" Ucap Alexa dengan isakan

"Abra anakku Abra "

Abra langsung mengangkat Agahta dan berlari ke arah mobil nya berada di ikuti Alexa

Abra langsung membaringkan Agahta di kursi belakang dengan paha Alexa sebagai bantalan nya ,sedangkan Alexa terus menangis berandai andai pertengkaran tadi tidak terjadi ,andai dia tidak memulai semuanya pasti sekarang anaknya tidak seperti ini ,pasti anaknya akan baik baik saja, Alexa terus menyalahkan dirinya sendiri

Sedangkan Abra terus melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata rata dan acuh terhadap protesan pengguna jalan yang lain yang terpenting sekarang adalah keselamatan anaknya ,di tambah mendengar tangisan Alexa semakin membuatnya panik

*****

Sementara di kediaman Mansion Wijaya Shafira merasa sesuatu sudah terjadi ,tiba tiba hatinya gelisah dia sudah menghubungi suaminya untuk memastikan keadaannya dan terbukti suaminya baik baik saja , juga dia sudah menghubungi Aland tapi Aland juga dalam keadaan baik baik saja

Ini sudah pukul 16 . 00 waktunya suaminya pulang dari kantor , meskipun ini masih sore tapi kebiasaan suaminya tidak pernah pulang malam itu sudah terjadi semenjak mereka menikah ,apalagi setelah mereka memliki anak suaminya semakin sering menghabiskan waktu di dalam rumah

"Mas pulang ~"

Shafira pun menyambut Arman yang baru pulang dan langsung mengambil alih tas juga jas suaminya ,sebaik mungkin Shafira menyembunyikan rasa gelisah dalam hatinya agar suaminya tidak bertanya tanya apapun

"Kamu mandi gih ,aku tunggu di meja makan " ucap Shafira

"Oke honey,,cup" ucap Arman

Sementara di lain sisi
Aland sedang dalam perjalanan pulang tapi bukan rumah tujuan nya kali ini ,melainkan rumah teman nya karena hari ini mereka sepakat untuk berkumpul , jarang sekali dia mempunyai kesempatan ini jadi sebaik mungkin dia akan gunakan waktu yang di berikan orang tuanya

Takas edilirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang