Bahasa baku/ non baku🙏
Sudah 30 menit Agahta berdiam diri di depan gerbang tapi Alexa tak kunjung datang, Agahta tersenyum miris selalu begini, dulu maupun sekarang tidak ada bedanya, mommy nya sama hanya saja karena Faktanya dia bukan anak kandung Alexa membuat dia berpikiran buruk, jika dulu dia akan memaklumi keterlambatan atau batalnya sang Mommy menjemput nya karena dia pikir Mommynya pasti sibuk tapi sekarang dia sedikit sensitif
Baru saja Agahta akan melangkah menuju Halte bus, mobil Mommy nya datang. Alexa turun dan langsung memeluk Agahta seraya mencium pucuk kepala putranya
"Maaf Mommy terlambat, Aga pasti bosan menunggu Mommy"
Agahta diam menikmati pelukan Alexa " No, Mommy tidak perlu minta maaf"
"Kita pergi ke kantor Daddy mau? Daddy bilang kita makan siang di luar "ajak Alexa
"Kakak?" Tanya Agahta
"Iya kakak juga ikut" ucap Alexa
Mereka pun pergi menuju kantor sang suami, semoga ini awal yang baik untuk memperbaiki hubungan keluarga mereka pikir Alexa tanpa tahu niat asli Abraham
.
.
.
."Aland cepatlah sedikit, kita sudah hampir terlambat nak!!" Teriak Arman, dia sudah jengah dengan anak itu dari 30 menit yang lalu dia belum keluar juga dari kamar nya
"Astaga anak itu benar benar" lanjutnya
"Sabar mas" kata Shafira
Tap
Tap
TapAland turun dari lantai dua dengan tampang polosnya seakan akan tidak terjadi apapun, padahal sudah 30 menit dia mendengar teriakan ayahnya, sebenarnya dia sudah siap hanya saja dia bingung harus mengenakan apa, karena ayahnya bilang mereka akan makan siang bersama keluarga Wiguna dan dia tahu Keluarga itu adalah keluarga konglomerat jadi dia harus berpenampilan serapih mungkin
Mereka bertiga pun berangkat menuju Restoran yang sudah sekertaris nya katakan, semoga mereka tidak terlambat.
Sedangkan di sisi lain, Agahta sudah bosan menunggu rekan kerja Daddy nya, dia sudah lapar tapi tidak sopan mendahului orang lain apalagi orang yang di tunggu belum kunjung datang
"Dad mereka siapa sih?! Lama sekali" sewot Agahta
Alister terkekeh melihat raut merajuk sang adik, dia tahu Agahta pasti sudah kelaparan dan sebenarnya dia juga sama tapi demi menjaga nama baik keluarga nya dia harus menahan nya.
Alister mengusap rambut Agahta membuat siempunya menoleh kearahnya dengan raut kebingungan, saat dia akan bertanya Agahta mengurungkan niatnya karena kedatangan seseorang yang dia kenal
"Tante Shafira?" Gumam Agahta dan hanya bisa di dengar oleh dirinya sendiri
Arman datang bersama keluarga nya dan mereka terlambat 30 menit membuatnya tidak enak karena membuat keluarga konglomerat itu menunggu
"Maafkan kami terlambat tuan"ucap Arman mewakili istri serta anaknya
"Tidak apa apa tuan Arman, silahkan duduk"balas Abraham
Mereka pun duduk dan di lanjutkan dengan menyantap makan siangnya yang terlambat 30 menit yang lalu.
Agahta tidak bisa tidak memperhatikan Wanita yang statusnya ibu kandungnya nya, dia sangat ingin memeluk wanita itu, tapi dia urungkan karena mungkin itu akan membuat mereka tidak nyaman, begitu pun dengan Shafira meskipun dia terlihat tenang tapi tidak dengan hatinya, sesekali Shafira melirik pada anak yang duduk di antara Abraham dan Alexa, Shafira menatap sendu anak itu, sekarang dia yakin kalau Agahta adalah anaknya karena di lihat dari dekat seperti ini Agahta sangat mirip dengan sang suami
Bagaimana caranya dia meminta maaf karena tidak percaya pada apa yang di katakan Agahta tempo hari, bagaimana kalau Agahta membenci nya
Selesai makan siang mereka melanjutkan dengan berbincang-bincang
"Ekhem, maaf sebelumnya tuan, apa tujuan anda meminta saya untuk bertemu dengan anda?, apakah ada hal yang sangat penting karena setahu saya perusahaan kita tidak bekerjasama" ujar Arman
Abraham terdiam sejenak, apa ini saatnya? Tanya nya dalam hati
.
.
.
.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Takas edilir
Teen FictionKisah 2 orang anak yang terlahir di hari yang sama ,namun takdir sudah mengujinya yang bahkan belum melihat dunia dengan jelas ,takdir seolah mempermain kan mereka Akankah mereka sanggup dengan takdir yang Tuhan berikan dan bisakah mereka melewati s...