"Heii" ucap Alister lirih
Dia tahu adiknya tidak tidur, dia ingin adiknya tidak terpuruk saat ini, meskipun itu tidak mungkin karena dia sendiri pun sama terpuruk nya dengan Agahta
Alister pun ikut berbaring disisi Agahta yang tetap menunggungi nya, Alister menatap punggung itu sendu, kenapa ini bisa terjadi pada adiknya, pikir Alister
"Aga?"Alister menghela nafas saat tidak mendapat jawaban dari adiknya
"Kakak tahu, kamu terpuruk tapi kakak mohon, kamu jangan terlalu larut, ini bukan keinginan kami ataupun kamu, kalo kamu pikir kami akan buang kamu, tolong buang pikiran kamu itu, kamu adik kakak, gak mungkin kakak tega sama kamu"
Agahta pun berbalik dan menatap Alister dengan mata sembab nya
"Tapi aga cuma orang asing buat kalian, aga gak pantes dapet semua ini, ini milik anak mommy yang hilang, adiknya kakak bukan aku""No, don't say that aga" ucap Alister lirih
"Abang ga agak biarin mereka buang kamu, kalo mereka buang kamu, abang bakal ikut sama kamu paham"tekan Alister
Agahta pun memeluk sang kakak dan menangis dalam dekapan nya, menumpahkan setiap keluh kesahnya pada sang kakak
"Nanti kakak bantu kamu cari orang tua kandung kamu oke"gumam Alister
Tanpa mereka sadari Alexa berdiri di depan pintu kamar Agahta yang tidak tertutup rapat, dia hanya bisa menangis melihat kedua anaknya, tapi satu hal yang membuatnya takut, apa yang Alister katakan menjadi ketakutan terbesar bagi Alexa, dia tidak ingin kehilangan Agahta
.
.
.
.
.
.
."Shafira dimana Aland, kenapa tengah malam begini belum juga pulang?!" Ucap Arman, dia yang baru pulang dari kantornya dalam keadaan kacau semakin kacau kala tidak menemukan anaknya
Sedangkan Shafira hanya terdiam, dia gelisah memikirkan keberadaan anaknya, dimana dia kenapa tengah malam begini belum juga pulang padahal saat meminta izin tadi dia sudah mewanti-wanti anaknya untuk tidak pulang terlalu larut
"Tadi dia meminta izin untuk main mas maaf" ucap Shafira
"Lantas kamu izinkan?"tanya Arman
"Maaf"
"Bodoh" ucap Arman
Beruntung saat ini Yola tidak ada di rumah, kalau ada semakin runyam masalah ini, dia akan menyudutkan Shafira atas apa yang terjadi saat ini, pikir Shafira
Sedangkan di sisi lain
Aland berada di arena, tempat yang tidak pernah terpikirkan dalam benak orang tuanya, Aland dulu anak yang penurut tapi saat lepas dari sangkar yang dibuat orang tuanya dia jadi penasaran dalam segala hal membuat dampak negatif untuk dirinya"Al" panggil salah satu teman Al Kendrick, dia lah yang membawa Al pada hal seperti ini, karena Novan termasuk anak baik baik itulah sebab nya setiap kali Aland ingin keluar selalu membawa nama teman nya agar orang tuanya percaya
"Hem apa?"tanya Aland
"Kau tidak pulang, ini sudah larut"ucap Kendrick
"Astaga" ucap Aland dan menepuk jidatnya, dia terlalu asik bermain hingga lupa waktu, bisa habis dia ditangan orang tuanya terutama sang ayah
"Aku akan pulang dulu" pamit Aland pada Kendrick dan melajukan motornya dengan kecepatan dia atas rata rata
Kendrick hanya mengangguk dia tahu bagaimana keluarga teman nya itu itulah sebab nya dia bertanya kenapa Aland belum pulang padahal ini sudah sangat larut
Di sebuah perempatan Aland tidak memelankan laju motornya, dia juga tidak memperhatikan sekitar membuat dia terkejut karena tiba tiba ada sebuah mobil
Brak
Dugh
Aland terguling karena tersenggol mobil itu, untung saja pemilik mobil tidak kabur, dia menghampiri Aland yang meringis kesakitan sepertinya kaki nya keseleo karena saat dia akan menggerakan kakinya itu terasa sangat sakit
"Arghh sstt" Aland meringis
"Hei nak, kau tidak apa apa?"tanya seorang laki laki paruh baya
Tapi Aland tidak menjawab nya membuat laki laki itu khawatir terjadi sesuatu pada Aland
"Ayo paman antar kerumah sakit, bagaimana pun paman yang membuat kamu terluka" ucapnya dan membantu Aland berdiri
Laki laki itupun membuka pintu mobilnya dan mendudukan Aland di samping kusri kemudi, setelah Aland masuk barulah Laki laki itu masuk kedalam mobilnya dan melajukannya
"Siapa namau" tanya laki laki itu
"Aland" jawab Aland
"Ah baiklah Aland, sebelumnya maafkan paman sebagai gantinya paman akan menanggung biaya pengobatan mu dan perkenalkan nama paman adalah Abraham, Abraham wiguna"
.
.
.
.
.TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Takas edilir
Teen FictionKisah 2 orang anak yang terlahir di hari yang sama ,namun takdir sudah mengujinya yang bahkan belum melihat dunia dengan jelas ,takdir seolah mempermain kan mereka Akankah mereka sanggup dengan takdir yang Tuhan berikan dan bisakah mereka melewati s...