setibanya dirumah setelah mengantar cintya pulang, via pun kemudian bergegas menuju kamarnya untuk beristirahat sejenak melepas lelah.
"nyampe juga akhirnya"gumam via seraya menghamburkan tubuhnya diatas kasur.
hari ini via tidak ada kesibukan apapun, jadi dia akan puas tidur sampai malam hari nantinya, kalau perlu sampai pagi lagi dia akan tertidur.
waktu terus berlalu, kini jam sudah menunjukan pukul 22.00 tetapi via masih bergelut didalam mimpinya dengan memeluk sebuah guling.
namun disaat sedang menikmati tidurnya, via pun terbangun karena ponsel nya berdering.
KRING!!
KRING!!
KRING!!
"siapa sih malem malem nelpon bangsat"gumam via seraya mengambil ponselnya yang berada diatas nakas.
setelah melihat yang menelepon nya malam malam adalah surya, via pun mengangkat nya dan langsung memarahi surya yang lancang menganggu tidurnya.
"lu ngapain si surya, gua lagi tidur mau nikmatin hari gua tanpa kesibukan"ucap via dengan nada kesal.
"ehm, so-sorry vi, tapi lu harus cepet kesini, si parjo abis di keroyok sama orang"
"parjo di keroyok?"gumam via dalam hati.
"yaudah gua otw kesana, tunggu"
panggilan pun dimatikan secara sepihak oleh via.
via pun kemudian bergegas ke kamar mandi untuk mencuci mukanya dan menggosok gigi sehabis itu dia akan ke markas untuk melihat kondisi parjo yang kata surya sudah babak belur.
via pun cukup heran kenapa seorang parjo bisa dikeroyok, pasalnya parjo itu ilmu bela diri nya satu tingkat dibawah via, bahkan parjo dahulu pernah dikeroyok oleh 20 orang namuj semua berhasil ditumbangkan oleh parjo tanpa sedikit pun lebam atau gigi rontok.
kini via sudah menyalakan mesin motornya dan mulai bergegas menuju markas dengan kecepatan penuh.
di markas sendiri, surya nampak panik karena melihat parjo yang sudah babak belur.
"jo, mending kita kerumah sakit sekarang yok, daripada lu kenapa kenapa"ucap surya tampak sedikit panik.
"santai aja sih, gua gapapa, cuma rada ngilu aja nih badan gua"balas parjo seraya membenarkan duduknya di sofa.
"si via lama bangat lagi dah"gerutu surya yang sedari tadi mondar mandir menunggu kedatangan via.
"daripada lu nungguin via doang, lu kabarin yang laen buat dateng ke markas."saut parjo yang mendengar gerutuan surya.
"bener juga lu jo, ternyata kalo lu babak belur lu masih pinter ya"balas surya seraya mengutak atik ponsel nya.
di tengah perjalanan sendiri, kini via sedang dikejar oleh dua orang pemuda yang belum tau asal usulnya.
"hm, berani maen maen lu sama gua?"gumam via lalu meminggirkan motornya di sebuah taman yang sepi diikuti dengan dua pemuda tadi yang mengikutinya.
via pun turun dari motor dan melepaskan helm yang dia pakai dan mulai angkat bicara.
"kenapa lu ngikutin gua?"tanya via seraya membakar rokok yang dia ambil dari sakunya.
"gua mau bunuh lu"balas salah satu dari dua orang pemuda tersebut, sebut saja nama nya kifli.
"yakin?, sehebat apa bertarung lu sampe sampe yakin mau bunuh gua?"tanya via lagi dengan senyum smirk nya.
"banyak bacot"balas kifli seraya berlari kearah via dengan ancang ancang bogeman untuk via, temannya kifli yang melihat hanya dia saja untuk menunggu giliran, sebut saja dia dengan alam.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIA [ON GOING]
Teen Fiction"kopi itu pahit, yang manis cuma gue" -VIA DWI PUTRI