15. Want to see it

700 66 25
                                    

"Jiya sayang.. Ramyeon meokgo gallae?"

Yang di tanyai hanya diam malu menggigiti bibir bawah ragu, haruskah ia melakukan hal itu bersama kekasihnya saat ini ?
Dia gugup karena belum pernah melakukan sebelumnya. Kalau ia tolak lagi pria itu kali ini apa ia akan kecewa ?

Yoongi masih setia menunggu jawaban dari yang tercinta. Masih dalam posisi mengungkung tubuh Jiya, sambil mengecupi satu persatu jemari gadis di bawah nya, lalu beralih mengusapi lembut anak rambut yang ada di dekat daun telinga Jiya.
Di lihatnya Jiya mengeluarkan pancaran netra meragu, ia merespon dengan senyuman yang sangat lembut sekali.

"Jangan takut sayang, kalau dirimu tidak bisa tidak perlu di paksa, aku akan mengerti."

"Yoongi, maaf.." mata Jiya tak sanggup untuk menatap untuk menatap mata yang ada di atasnya. Takut Yoongi kecewa.

"Sstt, sayangku ini tak salah apapun lhoo." Yoongi begitu mencintai pujaan hati nya ini, dengan keadaan di tolak pun ia masih bisa menyimpan baik-baik rasa kecewa. Di pikirnya, dari pada menunjukkan rasa kecewa mending ia memberikan kecupan kupu-kupu di seluruh wajah Jiya. Ia berikan kecupan itu bertubi-tubi di bagian kening, pipi, hidung, dan daun telinga sampai Jiya merinding kegelian karena semakin lama kecupan kupu-kupu itu menjadi kecupan basah.

Suka sekali Yoongi mempermainkan cuping gadisnya. Padahal gadisnya sendiri sudah minta di berhentikan karena geli sekali. Lidahnya tak main-main menjilati area belakang telinga nya juga, menggoda dan masih berharap Jiya merubah keputusannya.

"Annhh.. Yoonn.."

"Iya sayang? Kenapa?" Suaranya saja sekarang sudah terdengar serak.

"Geli Yoongi.."

Yoongi terdiam sejenak memikir kan sesuatu.

"Jiya, maaf.. tapi maukah membantuku membuat milikku tertidur kembali? Aku janji tidak akan memasukkannya. Sekali saja sayang, aku sudah tidak tahan."
Wajah Yoongi memerah, leher dan telinga sama merah dengan wajahnya. Tampak seperti menahan sesuatu.

Jiya menatap, apa Yoongi sekarang sedang kesakitan? Ia tak tega, gadis ini dengan polosnya ingin membantu Yoongi. Tak apa, tidak di masukkan pikir nya.

Akhirnya pria ini mendapat anggukan setuju dari kekasih hati nya. Buru-buru ia membuka sedikit saja celana beserta dalaman yang ia kenakan. Alangkah terkejutnya Jiya saat melihat kejantanan pria di atasnya berdiri tegak seperti siap menerobos apa pun yang menghalangi nya. Sempat takut dan gugup, jantung nya sudah bertalu, tapi pipi nya malah merona malu.

Tanpa aba-aba dan tidak dalam kesadaran Jiya, Yoongi sudah membuka bawahan Jiya dalam sekali gerakan dan langsung menempeli milik mereka berdua agar bertemu.

Bagaimana ini, Jiya mau protes tapi sudah di bungkam oleh bibir Yoongi di sertai gesekan di alat kelamin mereka. Alhasil hanya bisa mendesah pasrah. Apa lagi Yoongi sekarang, lihat lah wajah pria itu, terlihat sangat menikmati sekali. Terdengar dari erangan nikmat yang keluar dari bibir tipisnya.

"Yoonnhh, jangan di masukkan.."

"Iya sayang eegghh, cinta sekali dengan Jiya." Racau Yoongi setengah sadar, karena setengah jiwanya sedang melayang.

"Sayang, licin sekali. Aku takut keterusan malah masuk, pakai mulut ya? Ku mohon, hmm? Sedikit lagi saja." Yoongi terus berbicara sambil tetap bergerak menabrak kewanitaan Jiya.

Banyak mau nya sekali Min Yoongi ini, di kasih hati malah meminta lambung. Jiya mana bisa merespon dengan benar sekarang, ia hanya sibuk menggigiti bibir bawah untuk menahan desahan. Merasa tak ada jawaban dari pujaan hati, Yoongi menarik cepat kedua tangan Jiya sampai terduduk di pinggiran ranjang. Yoongi bangkit berdiri di depannya, kejantanan nya sudah sejajar dengan wajah si cantik.

Jiya mendongak menatap Yoongi penuh tanya.
"Tak apa sayang, kau harus mencobanya, coba di sentuh dengan tangan dulu." Yoongi mendekap wajah Jiya agar lebih dekat dengan miliknya.
Apa sih, tadi katanya mau di sentuh dengan tangan dulu. Tapi mengapa sudah memajukan kepala Jiya agar bibirnya bersentuhan dengan adik kecilnya?

"Coba di kecup ujungnya sayang."

Jiya ragu-ragu untuk menyentuh. Mengambil dengan tangan mungilnya lalu mengecup ujung kepala milik Yoongi yang sudah tegang sejak mereka petting tadi.
Reaksi sang empunya bagaimana? Tentu saja melempar kepala ke arah belakang sambil menelan ludah dengan serampangan. Ini Yoongi sedang menjahili ya?

Entah mendapat keberanian dari mana Jiya dengan cepat menyesap ujung berlendir tersebut sampai Yoongi mendesah kuat tak tertahankan.
Di bantu oleh Yoongi untuk memaju mundurkan kepala gadisnya. Memudahkan pengalaman nya untuk yang pertama kali.

Sudah lah, aktivitas mereka berdua ini adalah kegiatan yang tidak boleh di ganggu siapa pun.
Kita kaum halu nan singel hanya boleh diam dan membaca saja kegiatan mereka, karena tidak bisa di lihat, maka di baca saja.

Sampai klimaks nya pria itu datang tersembur di dalam mulut mungil gadisnya. Ia berlutut untuk memeluk Jiya, takut pacarnya malah parno di pengalaman pertama. Rambut Jiya di perbaiki dengan lembut.

"Enak kan rasa nya?"

'Enak matamu.'
Tapi Jiya diam saja tak mau menjawab, hanya di jawab dalam hati saja.

Yoongi sudah takut gadisnya kenapa-kenapa. Ia menarik kecil itu untuk berbaring kembali. Di usap nya peluh dan bekas percintaan mereka di sudut bibir Jiya. "Terimakasih cintaku.."

"Sekarang di izinkan tidak, gantian aku ingin melihatnya." Lagi-lagi Yoongi penuh harap.

"Melihat apa lagi Yoongi?" Lelah Jiya saja belum hilang, sudah mau berbuat aneh lain lagi.

"Ini sayang, melihat 'si cantik'." Jawab Yoongi sambil mengelus kewanitaan Jiya dengan jari tengahnya.

Tanpa memberi jeda Jiya kembali di buat menegangkan jari-jari kakinya. Tebak saja apa yang sudah di lakukan pria Min ini. Dia sedang membalas kebaikan yang sudah Jiya lakukan tadi. Prilaku yang sangat terpuji bukan? Bukan!

Yoongi sudah mengacak-acak milik Jiya dengan bibir tipisnya sampai basah dan tuntas. Ingin membalas kebaikan pikirnya.

Terserah kamu deh Yoongi.

****

Doorr !!!!

Vote comment plis 😂

Crazy BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang