7. Dirawat Jungkook

738 133 133
                                    

Eunha mengedipkan matanya beberapa kali, tunggu kenapa reaksi Jungkook tidak seperti yang ia pikirkan ? Eunha memang sengaja menggoda Jungkook, ia tahu lelaki itu pasti akan memalingkan wajahnya dan salah tingkah (seharusnya!). T-tapi kenapa Jungkook justru menggodanya balik? Kini malah Eunha yang dibuat tersipu dan berdebar tak karuan. Perempuan itu menjauhkan kepalanya lalu matanya bergerak gelisah. Sementara Jungkook masih menatap Eunha tanpa kedip dengan bibir dan hati yang berantakan. "Lu-lupakan! Aku hanya bercanda, aku pergi ke set dulu... Kyaaa!!!". Eunha menjerit karena Jungkook tiba-tiba menarik pinggangnya dan memangkunya dalam posisi miring.

"Yak! Lepaskan! Apa yang kau lakukan?!". Eunha panik sendiri lalu memukul-mukul dada Jungkook karena malu. Jungkook pun mengunci pinggang Eunha agar perempuan itu tidak kabur setelah dua kali menguji hormon-nya.

"Aku tidak bisa bercanda". Bisik Jungkook tanpa melepaskan tatapan pada wajah cantik Eunha yang masih terlihat pucat tanpa lipstik. "Aku? Yak! Sekarang kau bicara informal padaku, eoh?". Eunha pura-pura galak. Padahal sebenarnya di dalam dadanya sudah seperti ada parade drum band. "Bukankah kau yang memintaku untuk bersikap santai? Maka aku tidak akan sungkan kali ini". Bisik Jungkook lagi, maka Eunha pun memberanikan diri untuk menatap mata lelaki itu. "Katakan apa maumu?! Kenapa suka sekali mempermainkan-ku, eoh?! Kau pikir aku bisa semudah... Hmmmpppttt...". Jungkook tiba-tiba melumat bibir Eunha dengan kasar dan bergairah. Hanya sekedar memberi lumatan tiga detik lalu menjauhkan wajahnya.

Eunha melongo, perempuan itu shock. Bibirnya kini tak kalah berantakan dari Jungkook. "Kau?!". Alis Eunha sudah turun kebawah menandakan jika perempuan itu marah, sangat marah karena Jungkook menyerangnya tanpa aba-aba. "Jangan marah dulu, ini adalah hukuman karena kau nakal sekali dengan membangunkan sisi binatang-ku. Juga balasan karena kau mempermainkan-ku dengan sebuah kecupan jahil. Sekarang kita impas". Kata Jungkook menyebalkan. Eunha makin marah karena lelaki itu menciumnya tanpa ada rasa, hanya sekedar balasan karena dijahili. Yak! Bajingan sekali Jeon Jungkook ini!

"Nde? Tidak bisa begitu! Aku marah! Benar-benar marah Jeon Jungkook!". Teriak Eunha frustasi.

Chuu~~

Lalu Jungkook mengecupnya sekali lagi, Eunha melotot dibuatnya.

"Tentu saja bisa, Nona. Nah, sekarang silahkan anda ke set". Dengan tampang tanpa dosa Jungkook menurunkan Eunha dari pangkuannya. Dan yang lebih menyebalkan lagi, lelaki itu kembali bicara dengan formal. Jungkook pun berdiri lalu membenahi pakaiannya yang sedikit berantakan, mengabaikan wajah Eunha yang sudah merah bak kepiting rebus. Rasanya Eunha ingin menangis sambil menjambak rambut Jungkook. Ini seperti seorang anak kecil yang kesal sekali karena dijahili sampai menangis.

"Eunha-yaa, set nya sudah siap! Omoo... Ada apa dengan bibirmu...". Sojung menunjuk bibir Eunha lalu shock begitu menatap bibir Jungkook "Dan bibirmu?!". Lirih Sojung sambil menganga lebar. Perempuan itu menatap Jungkook dan Eunha bergantian lalu menutup mulutnya dengan telapak tangan begitu menyadari situasi yang terjadi. "Ahhh... Jadi akhirnya kalian...". Goda Sojung sembari menggerakkan tangannya menjadi gestur ciuman.

"Berhenti bicara omong kosong! Aku akan ke set sekarang!". Eunha berujar penuh amarah lalu mengusap bibirnya dengan punggung tangan. Ia melirik Jungkook dengan sinis lalu berjalan menghentak menuju pintu keluar. Jungkook sempat membungkuk sopan ketika Eunha pergi. "Ah! Bilang pada ayah jika aku ingin dia dipecat!". Tambah Eunha sebelum benar-benar pergi.

"Nde?". Sojung dan Jungkook sama-sama terkejut, mereka saling pandang. Namun sedetik kemudian suara Eunha kembali terdengar "Tidak! Jangan pecat dia! Aku kesal tapi tidak bisa memecatnya! Arggghhhhh...". Teriak Eunha begitu frustasi. Sojung geleng-geleng kepala melihat tingkah Eunha sementara Jungkook diam-diam mengulum senyum gemas. "Saya permisi dulu". Pamit Jungkook pada Sojung, tak lupa mengambil selembar tisu untuk mengelap bibirnya. Lelaki itu keluar dari ruang rias lalu bersender di tembok sambil menyentuh dadanya yang berdebar.

Guardian Angel (JJK-JEB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang