8. Deep Talk

715 136 97
                                    

Perut Eunha makin keroncongan ketika aroma bumbu daging yang dimasak Jungkook tercium

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perut Eunha makin keroncongan ketika aroma bumbu daging yang dimasak Jungkook tercium. Lelaki itu begitu lihai mencampur aneka sayur dan daging lalu diaduk-aduk hingga mengeluarkan suara yang begitu merdu. Eunha semakin terpikat pada pesona Jungkook, apa sih yang lelaki itu tidak bisa? Perempuan yang jadi pacarnya pasti sangat beruntung. Sekarang Eunha pun mengerti kenapa lelaki itu sulit sekali didekati. Jungkook begitu sempurna memang sudah selayaknya jual mahal begitu. Bukankah barang langka sulit didapatkan? Oke, Eunha akan bersabar untuk itu.

"Jungkook-ahh, apa aku boleh mencicipinya sedikit? Hanya sedikit saja". Kata Eunha dengan imut sambil meringis lebar. "Tentu saja, saya kan memasak untuk Nona". Jungkook tersenyum lalu memberikan sumpit pada Eunha. "Yes!". Dengan riang gembira Eunha menyumpit sepotong daging dan tak lupa meniupnya beberapa kali karena panas. Begitu daging itu masuk ke dalam mulutnya, Eunha melebarkan matanya. Sumpah demi Tuhan, ini adalah daging terenak yang pernah ia makan setelah masakan neneknya. "Daebak...". "Apa rasanya sesuai dengan selera Nona?". Tanya Jungkook memastikan, Eunha mengangguk dengan antusias.

"Sungguh, bahkan daging ini jauh lebih enak daripada masakan koki di rumah. Jungkook-ahh, kau berbakat dalam segala bidang ya". Puji Eunha lalu kembali melahap daging yang dipanggang Jungkook dengan begitu lahapnya. Jungkook terkekeh, lelaki itu senang melihat Eunha menikmati masakannya. "Berbakat dalam segala bidang saja tidak cukup Nona, kita tidak akan bisa jadi apa-apa tanpa uang". Sahut Jungkook terdengar sedih, Eunha sontak menghentikan kunyahannya. Bagi Jungkook dunia sangat tidak adil, ia berbakat dalam segala bidang seperti kata Eunha. Tapi ia hanya berakhir menjadi pengawal karena kendala biaya. Ia pun tak bisa melanjutkan karier-nya sebagai atlet juga karena biaya.

Berbeda lagi dengan Eunha, yang titik start nya sudah jauh lebih unggul dari dirinya. Jieun adalah penyanyi solo terkenal pada masanya, lalu Namjoon pembisnis sukses yang kemudian terjun ke dunia politik. Meski Eunha sukses karena bekerja keras, namun tak dipungkiri juga perempuan itu bisa langsung dikenal karena pengaruh orangtuanya. Ibaratnya ada sebuah keranjang di depan kelas, Eunha duduk di bangku paling depan sementara Jungkook duduk di bangku paling belakang. Eunha akan lebih cepat memasukan bola ke dalam keranjang ketimbang Jungkook.

"Aku tahu aku tidak mengerti rasanya kesulitan ketika memulai sesuatu karena sedari kecil jalanku memang mudah. Tapi sesungguhnya kesulitan yang sebenarnya itu akan kita rasakan ketika kita sudah menjalaninya. Mempertahankan apa yang telah kita dapatkan itu sangat sulit. Semangat-lah Jungkook, aku tahu langkah kita berbeda tapi aku percaya jika usaha tidak akan mengkhianati hasil". Kata Eunha yang juga sarat akan kesedihan. Mau itu orang kaya atau orang miskin menurutnya mereka sama-sama berjuang untuk sukses. Bisa dikatakan jika Eunha mendapatkan jalan mudah untuk bisa populer, tapi setelah debut perjuangannya jauh lebih berat. Perempuan itu dituntut untuk terus mengeksplore kemampuannya, merawat dirinya, semua demi mempertahankan kepopuleran. Eunha tahu ketika ia sudah tidak populer, ia akan dibuang. Dunia tidak adil untuk semua orang.

"Nona benar, makanlah yang banyak anda sudah bekerja keras selama ini". Jungkook menyisihkan daging yang besar untuk Eunha. Lelaki itu lagi-lagi terpesona akan kepribadian Eunha, tingkah perempuan itu memang kekanakan namun bicaranya begitu dewasa. "Kau juga, terimakasih sudah bekerja keras. Ini hadiah-mu, aaaa...". Eunha menyumpit daging besar itu lalu ia arahkan ke mulut Jungkook. Awalnya Jungkook ragu untuk menerima suapan Eunha, namun karena dipaksa ia pun terkekeh lalu membuka mulutnya lebar-lebar.

Guardian Angel (JJK-JEB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang