15. Saat Nona Sakit

807 121 46
                                    

Eunha makan nasi goreng dengan lahap, jam menunjukkan pukul dua dini hari. Perempuan itu baru saja pulang dari Geoje, jadwal padat setiap hari ia baru sempat makan sekarang. Disamping Eunha ada Jungkook yang sedang menonton televisi. Sejujurnya Jungkook prihatin melihat keadaan Eunha, maksudnya perempuan itu begitu sibuk hingga tak sempat mengurus dirinya sendiri. Rencana mau ikut kelas pilates pun belum terealisasikan, waktu Eunha habis untuk bekerja dan bekerja. Entahlah, perempuan itu sebenarnya bahagia atau tidak dengan kehidupannya. Jungkook menatap Eunha dari samping, melihat bagaimana cara makan perempuan itu yang seperti tidak makan satu abad.

"Haish Nona, pelan-pelan makannya. Nasi-nya menempel dimana-mana". Jungkook secara reflek mengambil bulir nasi yang menempel di bawah bibir Eunha. Bulir nasi itu mengganggu pandangannya, Eunha mengedipkan matanya beberapa kali namun kemudian tertawa malu.

"Astaga, maaf. Aku lapar sekali soalnya". Jungkook menepuk kepala perempuan itu beberapa kali, "Makan yang banyak ya". Eunha langsung mengangguk patuh. "Heum...". Lalu perempuan itu kembali mengunyah dengan tekun sampai-sampai tidak menghiraukan Jungkook yang sedari tadi menunggu Eunha mengajaknya bicara.

"Nona, apa menurut Nona jadwal Nona tidak perlu dikurangi? Besok malam pun kita ke Incheon lagi. Saya khawatir dengan kondisi kesehatan Nona". Kata Jungkook memecah keheningan. Sebenarnya Jungkook mulai mengkhawatirkan Eunha ketika melihat wajah perempuan itu pucat pasi di mobil tadi. Setelah marah-marah gara-gara foto blur itu, tiba-tiba Eunha terdiam lalu memejamkan mata. Jungkook kira Eunha tidur, tapi lelaki itu menangkap raut kesakitan yang sengaja disembunyikan.

"Aku malah senang jika jadwalku padat, ketimbang luang. Itu tandanya masih banyak yang mencintaiku". Kata Eunha dengan senyum kecil disela kunyahannya. Jungkook menatap Eunha serius, "Tapi Nona juga harus memikirkan kesehatan Nona. Pola makan dan pola tidur Nona sangat berantakan, saya hanya khawatir Nona jatuh sakit". Jelas Jungkook nampak benar-benar khawatir, Eunha terkekeh mendengarnya.

"Jungkook-ahh apa kau tahu CEO di agensiku bilang begini dihari debut-ku; dalam kurun waktu satu tahun ada sekitar tigapuluh dua grup dan penyanyi solo yang debut, tapi hanya tiga atau dua diantaranya yang akan populer. Jadi ketika nanti kau sibuk, nikmatilah karena banyak yang menginginkan berada diposisi-mu". Mata Eunha menyipit karena perempuan itu tersenyum sangat lebar, seolah-olah perempuan itu tidak merasakan lelah sama sekali padahal digempur oleh jadwal yang padat. Jungkook lagi-lagi terpana, alih-alih mengeluh dan merengek pada manager-nya, Eunha justru bersyukur karena memiliki banyak jadwal.

"Juga, aku ini satu-satunya artis yang ada diagensi-ku selain Jungwon. Aku adalah tulang punggung agensi. Semua staff digaji dari hasil kerjaku, jadi aku memang harus mendapatkan banyak pekerjaan". Tambah Eunha. Wow! Jungkook baru mengetahui fakta yang satu ini. Tak pernah ia sangka jika Kim Eunha aktris kesayangan Korea debut dibawah naungan agensi kecil. Mungkin dengan koneksi Namjoon bisa saja kan Eunha masuk ke agensi besar, tapi rupanya memang perempuan itu ingin berjuang dari nol. Benar-benar murni sukses karena usaha sendiri.

"Bukankah Nona sudah sukses, lalu kenapa agensi tidak mendebutkan grup atau artis baru?". Tanya Jungkook, Eunha menggedikan bahunya. "Tidak tahu tuh, tapi ketika aku mengunjungi gedung agensi sering berpapasan dengan para trainee. Aigoo... Mereka imut sekali. Mungkin dua atau tiga tahun lagi baru akan mendebutkan grup baru". Cerita Eunha begitu ceria. "Nona sudah bekerja keras. Rupanya sejak usia tujuh belas tahun Nona sudah menjadi tulang punggung agensi ya". Puji Jungkook. "Terimakasih, kalau kau berniat menghiburku, usap kepalaku seperti ini". Eunha menarik tangan Jungkook lalu meletakkannya ke kepala. Jungkook tersenyum, ia mengusap lembut kepala Eunha seperti yang diminta perempuan itu. "Hhhh... Nyamannya". Gumam Eunha sembari memejamkan mata. Perempuan itu suka sekali afeksi seperti ini. Rasanya seperti disayang, lalu kelelahannya hilang seketika.

Guardian Angel (JJK-JEB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang