Bagian 5

556 64 7
                                    

baiklah jika itu mau mu aku akan lakukan! " Yuki kaget dengan jawaban  Al.

Yuki langsung beranjak dari tempat tidur tapi tangan Yuki ditahan oleh Al "mau kemana km? "
"ehhh aku mau membantu mamah menyiapkan makan siang" jawab  Yuki gelagapan, padahal Yuki ingin pergi menutupi rasa gugupnya.

Lalu Al membiarkan Yuki pergi dari kamarnya.
Yuki menutup pintu kamarnya dan menyandarkan tubuhnya pada pintu kamarnya dia memegang dada nya yang bergemuruh, setelah perkataan Al tadi dada Yuki jadi berdetak lebih kencang dan cepat dari biasanya Yuki mulai mengatur nafasnya lalu mencoba menetralkan detak jantungnya.

"sayang sedang apa km disana" kata mamah Al yang tiba tiba ada di depan Yuki membuat Yuki terlonjak kaget.

"ahh enggak mah ini emm Yuki benerin kancing piyama Yuki iya benerin heheeh"

"ohh ya udh, mamah ke bawah dulu yah buat nyiapin makan siang"

"mah Yuki bantu yah"

"boleh sayang yuk " mamah al merangkul lengan lalu Yuki dan mamah Al pun turun kebawah untuk menyiapkan makan siang.

Mamah Al sangat pintar memasak Yuki di ajarkan banyak oleh nya, Yuki hanya membantu yang ringan ringan karena semuanya di kerjakan oleh mamah Al.

" yuki panggil Al gih"

Yuki langsung pergi mmenuju kamar nya,  tiba di depan pintu Yuki berhenti . Tiba tiba jantungnya berdegup kencang dan nyalinya menjadi ciut kenpa??  Tanya Yuki dalam hati.

Clek Yuki tak menemukan Al di kasurnya terdengar suara Air di kamar mandi, 

Al keluar lalu Yuki sedang mengambil baju Al dari lemari, Yuki memberi baju ke pada Al
"mas makan siang dulu, Yuki tunggu di bawah" kata Yuki sambil keluar kamar.




Tak terasa pernikahan Al dan Yuki sudah memasuki bulan ke 2 tidak banyak perubahan sama saja seperti sebelum sebelumnya, hanya saja mereka sudah pindah dari rumah megah Al ke apartemen Al, karena Rumah mewah hadiah dari kedua orang tuannya masih dalam tahap pembangunan.


Malam  ini sedang ada perdebatan panas antara mereka karena Yuki meminta izin untuk keluar kota selama 3 hari untuk menyelesaikan permasalahan Cabang perusahaannya,  jelas saja Al tidak mengijinkan itu.

"mas kan cuman 3 hari" Yuki mencoba membujuk Al, agar dia mendapatkan ijin

mereka sedang berada di kamar mereka, Al baru pulang dari kantor sedang melepas dasinya 

"enggak sekali enggak tetap enggak! " Al mulai meninggikan nada bicaranya.

"mas aku mohon ini sangat penting mas plis" mohon Yuki, lalu Yuki menghampiri Al lalu membantu melepaskan dasi Al.

"aku sudah sering bilang untuk kamu keluar dari pekerjaan!"

"tapi mas ini "

"halahhh gak peduli mau ini penting atau apah aku gak peduli,  aku akan telpon papah kamu biar dia keluarin kamu dari pekerjaan ini!!"

BRAKKK Al membanting pintu kamarnya, Al kesal karena dia tidak ingin Yuki pergi keluar kota meninggalkannya

Al tau dia sangat egois tapi bukannya seorang istri harus tunduk dan patuh pada suaminya, menurut Al sudah seharusnya Yuki diam di rumah.

Yuki menangis untuk menumpahkan rasa kesalnya pada Al,  yuki benar benar kesal saat ini, ingin sekali Yuki keluar dari rumah ini meninggalkan Al. Yuki tau tak seharusnya Yuki meninggalkan Al tapi seharusnya Al mengerti Yuki pergi bukan untuk berliburan atau berpoya poya dia hanya menjalankan tugas pekerjaannya.

From Nothing to be somethingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang