Kehidupan tidak akan selalu luput dari sebuah masalah termasuk pengawasan para orang-orang sekitar.
Begitulah yang kini dihadapi Alesha.
Setelah ia tidak pulang semalaman gosip tentang Alesha tidur bersama seorang priapun muncul dan jadi bahan gosip di kampung itu.
Ketika malam adiknya Alesha mengeluh ingin makan Mie instan, akhirnya Alesha keluar kewarung terdekat untuk membeli Mie.
"Kari ayam teh," ucap Alesha.
Ibu-ibu yang juga tengah ingin beli-beli berbisik-bisik dan hal itu masih terdengar oleh Alesha.
"Denger-denger Alesha semalaman enggak pulang, katanya dia tidur bersama pria," bisik salah satu ibu-ibu itu.
"Kalian bicara apa?" tanya Alesha dengan nada lantang.
"Biasa saja kali ngomongnya."
"Saya dengar apa yang kalian bicarakan, kalau mau nyebarkan gosip jangan asal," tegur Alesha.
"kami enggak asal bicara kata ibu Tatik dia denger kalau kamu itu enggak pulang semalaman gara-gara tidur sama cowok," gerutu salah itu ibu itu.
"Ibu Tatik lagi," keluh Alesha dalam hatinya.
"Perlu kalian tahu saya tidak pulang karena terkunci di perpustakaan, tapi sudahlah itu tidak penting," putus Alesha seraya melangkah pergi dari warung itu.
"Ini," ucap Alesha seraya meletak Mie di dekat kompornya dengan wajah cemberut.
"Kamu kenapa Nak?" tanya Ibu Lastri.
"Itu Ibu Tatik kembali berulah dia bilang kalau Lesha tidur sama cowok."
Ibu Lastri mencoba menghibur Alesha meski ia sendiri sudah mulai kesal dengan ulah para tetangganya terutama Ibu Tatik.
"Apa kita karena paling miskin disini jadi mereka selalu menganggap rendah kita"keluh Alesha sambil berusaha menahan air matanya namun akhirnya pecah juga.
"Teteh kenapa?" tanya Akbar dengan wajah polosnya melihat Sang kakak perempuannya menangis.
"Teteh enggak kenapa-napa kok, kamu sudah mengerjakan pr?"tanya Alesha sambil mengusap air matanya.
"Sudah".
"Sekarang tunggu ya,biar Teteh yang masakin Akbar Mie," ucap Alesha.
Lima menit kemudian Mie sudah siap di santap.
"Habis makan Mie langsung tidur ya," pesan Alesha sambil mengelus kepala Akbar.
"Siap Teh."
Ibu Lastri tersenyum melihat kedua anaknya saling menyayangi satu sama lain.
"Teteh mau?" tanya Akbar menghentikan suapannya yang hendak ia masukkan kedalam mulutnya.
"Enggak."
"Teteh nanti kalau Akbar gede, Akbar akan jagain Teteh," ucap Akbar membuat Alesha menjadi terharu dan langsung memeluk adiknya yang baru berusia sepuluh tahun itu.
Jarak usia keduanya memang cukup jauh hal itu di karena anak kedua Ibu Lastri meninggal saat berusia lima tahun sehingga seandainya masih hidup Alesha mempunyai dua orang adik.
"Lesha besok kan kamu libur kamu ya yang pergi ke acara lamaran anaknya Ibu Warti."
Lesha mengangguk meski hatinya merasa berat ketika harus berhadapan dengan pertanyaan ibu-ibu atau bahkan jadi bahan perbandingan karena kebanyakan anak-anak seusianya sudah mulai bekerja dan bahkan menikah muda. Ditambah dengan beredarnya gosip tentang dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cctv Tanpa Baterai (Telah Terbit Cetak + ebook )
Romancecerita ini saya ikutkan dalam event samudera printing mengisahkan seorang gadis yang bernama Alesha Maharani yang tengah berjuang menggapai cita-cita nya di tengah keterbatasan ekonominya, meski hanya seorang anak penjual kripik.