bab 10(Ibu-ibu kampung Sawah ingin Natan jadi mantunya)

15 5 7
                                    

Istirahat adalah waktu Dimana para mahasiswa atau pun mahasiswi untuk menenangkan otak mereka setelah di suguhkan berbagai tugas dan pelajaran. Namun selama dua minggu ke depan itu tidak berlaku untuk Vanes jika Dita akan mengepel entah pagi sebelum masuk atau waktu ia pulang Vanes akan melakukan di jam istirahat karena di jam istirahat banyak anak-anak ke kantin. Sebelum pulang ia juga akan membantu bik Siti jika jualannya belum habis. Tentu hal itu menjadi bahan tertawaan.

"Tumben loe bantu Bik Siti kedatangan setan apa loe," ejek salah satu mahasiswi di sina.

"Sejak kapan loe kerja ke Bik Siti?'' sambung satunya.

Vanes menarik nafasnya.
"Enggak usah banyak omong mending makan," sungut Vanes sambil meletakkan mie ayam pesanan mereka.

"Bik Siti ini pelayannya kok galak banget sih," teriaknya.

Bik Siti bergegas ke arah mereka serta minta maaf.

"Non Vanes kalau mau bantu jangan galak-galak nanti mereka jadi tidak mau makan ke bibik lagi" tegur Bik Siti dengan nada yang halus.

"Ya ya," ujar Vanes menurut.

Melihat Vanes yang di ejek Dita meminta keringanan kepada Alesha tapi ia tidak mau.

"Saya tahu jika Vanes sering bentak-bentak Bik Siti selama ini, ini bisa jadi pembelajaran buat dia agar dia bisa jadi lebih baik dan sopan kepada yang lebih tua," tegas Alesha.

"Tapi kasian Vanes."

"Apa loe mau bantu dia, kalau mau bantu enggak apa-apa, tapi apa Vanes akan bantu kamu ngerjain tugas kamu?" tanya Alesha balik seraya melangkah pergi.

Natan dan Adam yang melihatnya jadi heran apa yang membuat Vanes juga Dita jadi menuruti perkataan Alesha.

"Tadi pagi gue liat Dita ngepel lantai atas lho," gosip salah satu mahasiswi disana.

"Ya tumben banget, apa ini ada alasannya kemaren dia yang di panggil ibu Felly," sambung satunya.
"Tapi Alesha pas pulang juga di panggil ke ruangan Ibu Felly," lanjut mereka.

Mendengar itu Natan menjadi tambah penasaran dan kesalahan apa yang di perbuat Alesha hingga ia di panggil oleh Felly ke ruangannya. Namun di antara mereka terlihat jika Alesha tidak melakukan sesuatu hal yang berat. Sedangkan Vanes dan Dita seperti sedang melakukan hukuman.

"Loe mau kemana?" tanya Adam.

"Kenapa loe mau ikut ke ruangan kak Felly," jawab Natan seraya berjalan menuju ruangan Felly.

Namun bukan jawaban yang di berikan Felly melainkan sebuah pertanyaan yang bertubi-tubi. Dan ketika seorang Felly memberikan sebuah pertanyaan akan sulit bagimu untuk menghindarinya.

"Natan hanya berteman," jawab Natan menyerah.

"Apapun itu, tetap saja Eca tidak akan membiarkanmu dekat dengan wanita manapun," jelas Felly.

"Maksud kakak?" tanya Natan masih tak mengerti.

"Apa kamu fikir tali itu ada dengan sendirinya di hutan itu."

"Apa artinya Eca?"

"Vanes dan Dita tapi atas perintah Eca."

Natan langsung keluar dari ruangan Felly dan bergegas keluar kampus. Ia tak peduli meski sebentar lagi akan jam masuk pelajaran. Kali ini kemarahan Natan tak terkendali. Ia telah berusaha keras melupakan Eca namun disaat ia telah mulai melupakannya, Eca datang kembali dengan segala kelicikannya. Eca seakan menabur garam kembali di luka lamanya. Ia mengingat bagaimana ia dulu sangat begitu mencintai wanita yang sangat cantik nan anggun itu. Namun di balik penampilan anggunnya ia gadis yang sadis dan selalu memuja uang. Eca memang selalu hidup mewah namun kemudian ayahnya tersandung kasus korupsi sehingga kekayaan keluarganya di sita.

Cctv Tanpa Baterai (Telah Terbit Cetak + ebook )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang