The Violet [4]

852 87 24
                                    

Jangan lupa vote
dan spam comment,
selamat membaca.

Jangan lupa vote dan spam comment,selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kunjungan Bunda Dara.

---

Cala mengerjapkan mata nya, menguap lebar tanpa rasa malu, toh ia hanya sendiri dikamar nya.

"Adek! ya ampun anak gadis, bangun bangun! udah siang. Tuh ayah mau berangkat." ucap Indah membangunkan anak nya.

Cala mengangguk, "Iya."

Anton, ayah Cala menggeleng melihat anak nya, "Cala bangun! dah siang, kamu ini anak gadis males." omel sang Ayah memberikan anak nya uang 10 ribu rupiah.

Memang mereka bukan dari keluarga kaya raya, Anton hanya pekerja buruh harian lepas, sedangkan Indah, ibu rumah tangga.

"Hmm." gumam Cala, ia mengucek mata nya, lalu menaruh uang yang ayah nya berikan dan memasukan nya di balik bantal.

Setelah Anton berangkat kerja, Indah bergegas untuk berangkat ke warung membeli sayuran, "Mama mau ke warung, mau masak apa?" Tanya Indah.

"Ikan lele." sahut Cala.

"Di apain?"

"Goreng."

"Sama sayur sop tulang tulang ayam aja ya? mama bingung mau masak apa." ucap Indah, Cala hanya mengangguk.

"Tolong tutup pintu nya ma." ucap Cala.

"HAH?" teriak Indah tidak mendengar.

"Pintu!"

"Apa sih?!" Tanya Indah kembali ke kamar Cala, maklum pendengaran.

"Pintu nya jangan lupa di tutup mama.." ucap Cala.

"Ya!" Ucap Indah lalu pergi.

Cala memejamkan mata nya kembali hingga pukul 11.00 siang, mama nya hanya menghela nafas menatap putri nya yang masih asik tertidur, sedangkan mama nya sudah membereskan rumah, masak, dan mandi.

"CALA!" Teriak Indah membuat Cala terlonjak kaget.

"KAGET!" Pekik Cala terkejut lalu terduduk memegangi dadanya yang berdegup kencang.

"KAMU INI JADI GADIS MALES BANGET! KERJAAN NYA TIDUR, MANDI, MAKAN, MAIN HAPE, TIDUR, GITU GITU AJA TERUS!" Indah emosi.

"Ya maaf ma, biasa nya mama kalau mau apa apa selalu suruh Cala, ini diem aja aku bingung mau bantuin apa." ucap Cala menggaruk kepala nya.

Indah hanya menggeleng mendengar nya, Cala memang tipekal anak yang harus di suruh terlebih dahulu, jika tidak ya dia hanya diam tidak tau apa yang harus ia lakukan.

"Mandi!" Ucap Indah, "Mama mau ke rumah depan kamu mau ikut? kalau enggak, mama ke depan sekarang." lanjut nya.

Cala menggeleng, lalu menyambar handuk nya yang terletak dibalik pintu, "Males, mama aja." sahut Cala.

"Yaudah." Indah melenggang pergi ke rumah depan, rumah kakak nya.

Setelah mandi Cala memakai pakaian nya, menggulung rambut nya mengunakan handuk, mulai mengolesi skincare di wajah nya dan handbody di tangan dan kaki, tidak lupa deodorant untuk ketiak nya.

Setelah semuanya selesai Cala hanya diam lalu duduk diatas kasur nya memainkan handphone nya kembali, tidak lama kemudian suara gerbang seperti dibuka.

Cala menoleh ke arah jendela, Dara. Cala cepat cepat membuka pintu rumah lalu tersenyum menatap Dara.

"Bunda Dara?"

"Iya Cala, dari tadi Bunda panggil gak nyahut nyahut." Dara menggeleng pelan.

"Maaf ya, aku baru selesai mandi Bun jadi gak kedengaran." ucap Cala sambil cengengesan.

"Gapapa."

"Bunda naik apa ke sini?"

"Mobil, itu mobilnya bunda parkirin di lapangan." ucap Dara membuat Cala mengangguk paham.

"Ayo ayo masuk bun!"

Dara mengangguk, "Assalamualaikum." Dara memasuki rumah lalu duduk di sofa.

"Mama kamu mana?" Tanya Dara.

"Barusan pergi kerumah saudara." ucap Cala, Dara mengangguk paham.

"Sebentar, aku ambil air dulu." Cala berpamitan lalu menuju ke dapur, membuatkan sirup.

"Di minum bun!" Ucap Cala menaruh sirup di meja.

Dara tersenyum menatap Cala, "Makasih ya nak."

"Sama sama bunda Dara.."

Dara dan Cala mengobrol hingga Indah pulang, setelah Indah datang Dara dan Indah mengobrol berdua entah apa yang mereka obroli karna saat Indah pulang Cala langsung masuk ke dalam kamar mengerjakan tugas nya.

"Cala! bunda mau pamitan nih." ucap Indah memanggil Cala, Cala menghampiri mereka.

"Mau pulang bun?" Tanya Cala.

Dara mengangguk, "Iya nak, udah sore, gak kerasa." Dara tertawa pelan menatap Indah yang tersenyum.

"Ya udah kalau gitu saya pamit ya mba, Cala." ucap Dara, Cala menyalimi tangan Dara.

"Hati hati bunda Dara!" Ucap Cala.

"Hati hati ya, sering sering main ke sini, gak papa." ucap Indah.

Dara tersenyum, "Iya mbak! Assalamualaikum." ucap Dara lalu pergi menuju mobil nya.

"Waallaikumsalam." ucap Indah dan Cala bersamaan.

" ucap Indah dan Cala bersamaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Violet [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang