The Violet [21]

304 35 1
                                    

Jangan lupa vote dan
spam comment
Selamat membaca.

Jangan lupa vote danspam commentSelamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

4 tahun yang berlalu.

---

4 tahun kemudian.

Selepas kejadian hari itu, Cala tidak bertemu dengan Nathan kembali. Nathan dan keluarga nya bagaikan angin yang tidak pernah muncul namun hanya mencantumkan nama saja di dalam keluarga.

Cala selalu bertanya kepada dirinya sendiri.

"Kemana ya dia?"

"Kok gak pernah keliatan lagi?"

"Sibuk mungkin."

"Tapi kok sibuk sampe 4 tahun, 4 kali lebaran, 4 kali puasa, gue kagak pernah liat dia lagi?"

"Sialan, abis dibikin deg degan langsung ilang."

Cala ingin bertanya kepada Dara namun ia urungkan niat nya untuk bertanya.

Cala yang sekarang telah berubah, 4 tahun ia lalui banyak sekali rintangan yang menghampiri.
Sekarang Cala telah menjadi model, yup model yang sedang naik daun, job dimana mana, namanya ramai di perbincangkan di Twitter.

"KUYA GENDONG ADEKKK." pekik Cala duduk diatas kasur nya mencepol asal rambut nya.

Cala mengusap matanya, menguap lebar, Diko masuk kedalam kamar Cala lalu menggeleng melihat tingkah adik nya.

"Kuya mau pergi kerja ya? aku sendirian dong dirumah." ucap Cala seperti anak kecil membuat Diko tertawa lalu mengangkat Cala ke gendongan nya.

Cala menyandarkan kepala nya di pundak Diko, "Kuya gak boleh kerja, Kuya dirumah aja sama adek."

"Kalo Kuya gak kerja nanti kita gak jadi liburan ke Aussie." ucap Diko duduk di kursi meja makan.

Cala menggeleng keras, "KOK GITU?!"

"Aaaaa!" rengek Cala menatap Diko membuat Diko tersenyum lalu melepas kunciran Cala lalu menguncir nya dengan rapih.

"Aku mau ke jalan jalan ke Aussie."

"Iya, mangkanya Kuya nya harus kerja biar dapet uang terus kita jalan jalan deh ke Aussie." ucap Diko.

Cala mengangguk, "Oke, Kuya boleh kerja." ucap Cala dengan bibir melengkung ke bawah.

"Iya iyaa." ucap Diko mengecup kening Cala dengan lembut, ia menyayangimu Cala dengan tulus sebagai adik. Semenjak kehadiran Cala, Diko tidak terlalu kesepian.

"Mau makan?" tanya Diko.

Dirumah hanya mereka berdua saja, Dara dan Dimas? mereka sedang liburan ke Bali.

"Ngga mau." ucap Cala pelan memeluk Diko menaruh wajah nya di pundak Diko.

"Kuya sana pergi kerja aja." usir Cala.

"Kok malah jadi ngusir?"

"Biarin!"

"Yaudah bangun, Kuya mau berangkat nanti Kuya telat."

Cala bangkit dari pangkuan Diko, "Papai Kuya jelek!" ucap Cala memeletkan lidah nya.

"Awas kamu ya." ucap Diko bangkit dari duduk nya, ia sangat gagah memakai seragam polisi yang pas ditubuh nya.

Badan yang tidak kurus namun tidak gendut, berisi.

"Nanti malem kita makan di luar ya." ucap Diko membuat Cala mengangguk lalu menyalimi tangan Diko.

"Assalamualaikum." ucap Diko lalu pergi.

"Waalaikumsalam." sahut Cala lalu ia duduk dan mengambil roti dan memakan nya.

"Makan diluar? gak perlu masak deh, nanti siang go food aja lah."

"Kakak jadi ke sini gak ya?" gumam Cala lalu beranjak menuju kamar nya untuk mengambil handphone nya.

Cala duduk di atas kasur nya memainkan handphone nya.

Moza mengabari bahwa jam 10 mereka akan pergi keluar, Cala memutuskan untuk mandi setelah mandi ia duduk di depan meja rias nya memakai skincare nya, lalu mencatok rambut panjang nya.

Tin tin!

Suara klakson mobil membuat Cala bangkit dan melihat kearah jendela, mobil Moza berada di depan gerbang rumah.

Drett drettt
Moza menelfon Cala.

"Sebentar kak!"

"..."

"Iyaa, tadi juga abang Diko udah bilang katanya nanti malem kita makan di luar."

"Mau ada acara kah?" Cala berjalan menuruni tangga, lalu mengunci pintu dan menaruh nya di pot bunga.

"...."

"Iya iya."

Tut.

Cala berjalan membuka pintu gerbang, lalu menutupnya kembali. Cala masuk ke dalam mobil Moza.

"Mau ke mana ini?" tanya Moza.

"Ke salon aja yuk?"

Moza mengangguk, "Rumah kecantikan mami aja ya?" tawar Moza membuat Cala mengangguk lalu mereka mengobrol ringan hingga sampai di rumah kecantikan.

Masih ingat salon kecantikan yang pertama kali Cala kunjungi bersama Dara? yup. Cala dan Moza datang kemari dengan sebutan yang berbeda.

Bukan lagi Tante, melainkan Mami.

"Mba, mau nyalon dong." ucap Moza.

Moza sudah banyak berubah, yang tadi nya ia tidak suka dengan perawatan atau hal hal yang membuat nya ribet, seperti skincare, memakai rok, memakai hak tinggi, kuku yang berwarna warni. Sekarang sudah berubah akibat bujukan Cala dan juga Fiko.

Seperti yang sudah di jelaskan di atas 4 tahun berlalu banyak sekali perubahan yang terjadi di antara mereka. Seperti, Moza dan Fiko yang statusnya sekarang adalah sepasang kekasih.

Mengapa bisa? jawaban nya, karena Moza bukan anak kandung dari mama papa nya yang sekarang. Moza adalah anak angkat yang diambil dari sebuah panti asuhan.

Kaget? tentu saja Cala pun kaget mendengar ucapan Moza.

Di keluarga mereka, sulit untuk mempunyai keturunan anak perempuan. mangkanya di keluarga mereka sangat mengidam idam kan anak perempuan.

Cala dan Moza sangat di sayang oleh keluarga mereka yang sekarang, bukan kah mereka berdua sangat beruntung?

Cala dan Moza sangat di sayang oleh keluarga mereka yang sekarang, bukan kah mereka berdua sangat beruntung?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Informasi tambahan
Kuya adalah bahasa dari Filipina yang artinya saudara laki laki. Terkadang Cala menyebutkan kata itu untuk Fiko, Diko, dan Faiz.

The Violet [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang