8

888 82 26
                                        

Maaf slow update..
⚠️Warning!




Happy reading yeorobun❤️



Selesai menghabiskan makanan Asahi menunggu Haruto memulai. Sedangkan Haruto kembali bingung harus bercerita dari mana. Dia akan merasa lancang kepada Jisoo jika mendahuluinya.

"Haru!"

"Biar bunda aja ya, yang ceritain semuanya"ucap Haruto buntu.

Asahi menatap sinis Haruto. Sungguh dia tidak tau harus bersikap bagaimana. Dadanya sesak, selama ini hidup yang dia jalani penuh dengan kebohongan. Haruto yang selalu menjaganya, menghiburnya, mengisi harinya dan bahkan mengisi hatinya sudah membuatnya terlalu kecewa.

Sebenarnya Asahi harus berterimakasih karena Haruto yang merupakan kakak tirinya, memperlakukan dia selayaknya saudara kandung. Tetapi bukankah kebohongan tetap kebohongan. Lagipula dari sisi lain wajar Haruto bersikap baik pada Asahi, mengingat Haruto mencintainya.

Haruto baru saja ingin menggenggam tangan kecil Asahi, namun pemuda manis itu menarik tangannya.

"Siapa ayah gua?"tanya Asahi, matanya sudah berkaca. Dia ingin tau siapa ayahnya, dimana ayahnya dan dia ingin bertemu ayahnya. Apakah ayahnya baik baik saja atau justru sebaliknya, dia tidak pernah tau.

"Om Bobby, sahabat Ayah..."

Finally.

Haruto memberitahunya siapa ayahnya.

Dia menunggu Haruto menyelesaikan ucapannya.

"Saaa, biar ayah dan bunda yang menjelaskan. Kamu sabar yaa, besok kamu tau semuanya."

Oh shit! Lagi-lagi Haruto menunda memberitahunya, dan membiarkan Asahi tenggelam dalam rasa penasaran. Asahi membuang wajahnya.

"Ceritain yang lo tau, Haruto!"

"Saa jangan paksa gua, gua ga punya hak buat itu."

Tidak punya hak adalah alasan klise bagi Asahi. Untuk apa dia begitu dicintai oleh pemuda tinggi tampan itu jika masih ada kebohongan.

Asahi lelah dengan kata kebohongan.

Asahi ingin tau semuanya saat ini juga.

"Saa..."

"I'm sorry for all the hurt I gave you" ujar Haruto menatap Asahi yang masih memunggunginya.

Katakan jika Asahi berlebihan sekarang, terlalu membenci semua orang yang merahasiakan masa lalunya. Dan dia juga benci dengan dirinya sendiri yang tidak dapat mengingat apapun. Yang dia tau adalah dia memiliki ayah, bunda dan kakak yang begitu sayang padanya. Yang dia tau, dia memiliki keluarga sempurna.

Asahi mengubah posisinya menjadi duduk menghadap Haruto. Manik mata Asahi menatap netra Haruto penuh harap.

"Where's my dad?"tanya Asahi kemudian.

"Heaven"jawab Haruto lirih.

"what??" Asahi bergumam pelan atas apa yang baru saja di dengarnya. Asahi bagai disambar peti. Dadanya sesak, matanya berkaca-kaca mendengar ini. Asahi mencoba mengendalikan dirinya agar tidak menangis.

Pemuda jangkung itu kemudian memeluk Asahi mencoba menenangkan. Namun sepertinya sia-sia. Asahi semakin terisak. Bahkan tubuhnya sudah mulai bergetar. Haruto membiarkan kemejanya basah.

"Aku ingin tau semuanya"bisik Asahi, suaranya serak.

Entah bisa dibilang kelemahan Haruto adalah ketika Asahi memohon sambil menangis.

FELICITY| Harusahi (SLOWUPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang