20

595 56 19
                                    

Pemandangan yang lama tidak dilihat warga sekolah, kembali terlihat di lingkungan sekolah.

Haruto dan Asahi.

Pagi ini mereka datang ke sekolah bersama setelah sekian lama. Tidak aneh bagi mereka yang tidak peduli dengan urusan orang lain. Tapi tidak untuk pembenci, mereka memasang wajah sinis untuk Asahi.

"Kamu ke kelas duluan aja, aku risih diliatin" ujar Asahi melepas helm yang dia pakai.

"Cuek aja, Saa" Haruto sigap menggandeng tangan Asahi dan hendak melangkah. Namun Asahi diam menahan langkahnya.

Haruto menoleh, "Saaaa..."

Asahi menggeleng lemah, matanya membulat menatap harap pemuda tinggi di depannya agar mengikuti ucapannya.

"Asahi!" Seruan seseorang mengalihkan perhatian keduanya.

Jaehyuk menghampiri Asahi dan Haruto kemudian merangkul pemuda yang lebih pendek.

"J- Jae?" Asahi tidak pernah menduga jika akan bertemu Jaehyuk secepat ini setelah memutuskan bersikap tidak cuek dengan Haruto.

"Kirain sama Mashiho"celetuk Jaehyuk.

"Eumm itu ta-tadiii---"

"Kenapa kalo Asa sama gua?" Potong Haruto setengah membentak.

"Nope"jawab Jaehyuk.

Haruto memicingkan mata sebelum akhirnya pergi meninggalkan keduanya. Beberapa penonton kecewa karena Jaehyuk mengganggu Haruto dan Asahi.

"Ayo sayang aku antar kamu ke kelas" kata Jaehyuk mengusak rambut Asahi.

Asahi mengangguk patuh.

"Eh sebentar," mengambil sesuatu dari ranselnya.

"Tadaaaaa..."

Susu pisang favorit Jaehyuk dan sandwich. Sengaja pemuda itu siapkan untuk kekasihnya. Sebenarnya Asahi tidak terlalu suka pisang dan sandwich, dia benci sayuran. Meskipun begitu Asahi menerima pemberian Jaehyuk.

"Makasih Jae."

Jaehyuk tersenyum senang. Dia kembali menggenggam tangan Asahi dan menggandengnya ke kelas.

.

"Ga tau lagi gua sebusuk itu..."

"Cih, selingkuh sama kakak tiri sendiri!"

"Mukanya doang kalem"

"Padahal Jaehyuk baik banget tapi kok dia tega ya?"

Jihan tersenyum licik di balik dinding belokan. Beberapa siswa siswi tengah menelan mentah gosip yang dia buat dan sekarang mereka sedang membicarakannya.

Tak lama Asahi dan sahabatnya melewati mading.

Byurr...

"EH APA-APAAN INI!!!" Bentak Mashiho hampir saja melayangkan tamparan untuk orang yang menyiram sahabatnya.

Asahi diam, tidak ada ekspresi di wajahnya. Bahkan untuk terkejut pun tidak. Berbeda dengan Doyoung yang menganga lebar.

Begitupun Jihan di tempat persembunyiannya. Perempuan itu terkejut melihat yang terjadi melebihi ekspektasinya. Alih memikirkan keberanian orang yang menyiram Asahi, Jihan justru merasa puas.

"Maksud lo apa nyiram Asahi?!" Kali ini Doyoung yang berbicara.

"Kalian kok mau ya temenan sama orang munafik kayak dia?"ujar pelaku penyiraman, yang Asahi yakini perempuan itu adalah kakak kelasnya.

Mashiho tersenyum miring, "Lo gak perlu deskripsiin diri lo sendiri dan kita gak saling kenal jadi kalo gak tau apa-apa mending lo diem" kata Mashiho menunjuk wajah perempuan berambut pirang.

FELICITY| Harusahi (SLOWUPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang