#5

366 45 9
                                    

Tok tok tok

Mengetuk pintu kamar milik Tuan mudanya yang terakhir. Jihoon menghembuskan napasnya berharap bahwa yang satu ini tidak akan membuatnya harus bersabar lagi.

"Ada apa?" Ucap Tuan Muda Beomgyu yang tiba-tiba muncul di sela-sela pintu yang dia buka. Jihoon sedikit mundur karena terkejut.

"A-anu Tuan minuman dan cemilan anda" Jawab Jihoon sopan.

"Oh...masuk saja" Beomgyu membuka pintu kamarnya lebih lebar sehingga Jihoon dapat masuk ke dalam kamarnya.

Dalam hati Jihoon membatin.
Mengapa Tuan Beomgyu menjadi sedikit ramah? Kenapa dia tidak meremehkannya lagi?

Masa bodoh dengan itu, Jihoon segera masuk dan menaruh barangnya ke meja dekat sofa. Sedangkan Tuan mudanya itu hanya berdiri tegak memperhatikan Jihoon.

"Ku lihat-lihat kau bahkan tak memiliki bakat apapun? Dari keluarga yang kaya pun tidak. Bagaimana bisa kau masuk ke sini?" Heran Tuan Mudanya bernama Beomgyu itu. Membuat Jihoon terhenti sejenak.

"Mungkin karena hanya saya yang mendaftarkan diri sebagai maid laki-laki disini Tuan" Jawabnya sambil merapikan meja yang sedikit tidak tertata rapi.

"Tidak mungkin, pasti ada sesuatu yang tidak beres" Beomgyu begitu penasaran kenapa hanya satu maid laki-laki dan hanya Jihoon saja? Dipikir-pikir pun sangat tidak masuk akal.

"Saya pikir karena saya memang sedang beruntung Tuan..."

"Dangkal sekali otakmu"

Jihoon membulatkan matanya. Lalu menelan ludahnya sendiri susah payah

Baru kali ini aku dikata-katai orang yang lebih muda dariku setahun...
Apa aku memang sebodoh itu?...
Ah tapi saat itu juga aku memang berharap tidak mendapat saingan jadi bisa saja Tuhan sedang berpihak padaku ~Jihoon

"Kenapa? Kau baru sadar bahwa kau itu bodoh?"

"Benar Tuan saking bodohnya saya tidak sadar dengan hal itu tapi saya tetap berpikir positif bahwa saya memang sesuai dengan kriteria yang diinginkan Nyonya Choi Tuan"

"Ah benarkah? Mama bilang begitu padamu?" Tanya Beomgyu remeh sambil mendekatkan dirinya. Jihoon menganggukinya seraya mengusap peluh keringat di pelipisnya. Merasa seperti diinterogasi secara mendadak hingga tak sadar bila Beomgyu sudah menjepit dagunya tiba-tiba.

"Kau tak berpikir bahwa kau berhasil masuk kesini itu karena kau adalah perempuan?"

"Tidak Tuan saya laki-laki" Geleng Jihoon.

"Oh ya? Bisa saja Mamaku salah paham memasukkan mu kesini karena dia kira kau adalah perempuan"

"Nyonya tahu bahwa saya laki-laki Tuan"

"Kalau begitu Mamaku yang terlalu baik sampai-sampai harus mempercayai mu"

"Saya berani jujur Tuan Beomgyu....saya ini laki-laki"

"Ahahaha bodoh sekali! Aku sudah tahu bahwa kau ini laki-laki, dilihat dari bawah pun semuanya rata"

"...." Jihoon masih tidak mengerti kenapa Tuan Muda nya yang satu ini begitu sulit untuk ditebak. Yang tadinya bersikap ramah seketika melontarkan banyak panah. Jihoon sungguh tidak mengerti.

"Ku peringatkan padamu untuk jangan main-main pada kami...kau akan tahu akibatnya jika tidak patuh pada kami. Lihat lebam yang sudah mereka lakukan padamu...ku harap kau harus paham posisi mu disini sebagai apa..."

Jihoon hanya bisa menganggukkan kepalanya patuh. Kali ini harapannya tak sesuai. Bagaimanapun juga ke-tiga Tuan muda nya itu tak jauh berbeda.

"Mengerti Jihoon?"

CHOI And MAID | WinkChoiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang