#8

306 39 8
                                    

Di keesokan harinya Jihoon sudah menyibukkan dirinya menyiapkan peralatan makan untuk sarapan pagi Tuan-tuan nya yang tentu saja di bantu oleh maid muda yang lain. Saat melihat maid-maid muda yang sedang sibuk menyiapkan tersebut, Jihoon merasakan suatu hal yang mengganjal.

"Apa diantara kalian ada yang sakit?" Tanya Jihoon lantaran maid mudanya terlihat lebih sedikit dari biasanya. Mereka kemudian berhenti beraktivitas saat Jihoon berbicara.

"Anu ketua...beberapa maid ada yang dipecat oleh Tuan Muda" Jawab beberapa diantara mereka.

Yang sebelumnya maid-maid muda berjumlah 8. Kini hanya tersisa 5. Jihoon sedikit terkejut walau dia tahu itu memang bisa terjadi, melihat bagaimana sifat-sifat Tuan mudanya.

"Alasannya?"

"Tidak begitu jelas apa alasannya ketua tapi memang hal itu sering terjadi disini"

"Lalu mereka sekarang bagaimana?"

"Sangat baik..."

"Bagaimana bisa mereka baik-baik saja sekarang?"

Para maid muda kembali memperhatikan satu sama lain dengan senyuman tipis menahan gemas akan ketua mereka.

"Sejujurnya kami disini dipekerjakan bukan atas kemauan kami sendiri ketua"

"A-apa!? Bagaimana bisa? La-lalu kenapa kalian masih bertahan hingga saat ini?"

"Atas kemauan Nyonya Choi tentu saja...kami dibayar lebih olehnya"

"Tu-tunggu jangan-jangan kalian orang yang lebih kaya dariku? Ah maksudku kalian adalah orang kaya...'tentu saja aku jauh dari kata kaya' "

Maid muda disana hanya bisa terkekeh dan menganggukan kepala mereka masing-masing.
"Tapi Nyonya Choi masih lebih kaya dari kami"
Tambah mereka.

"Su-sudah pasti kalau itu" Jawab Jihoon semakin terlihat gugup mengetahui kebenaran akan maid-maid mudanya.

"Ketua...sebaiknya ketua segera membangunkan Tuan Muda...ini termasuk tugas utama ketua juga"

"Benarkah? Semuanya?"

Para maid menganggukkan kepala mereka dengan kompak.

"Biar kami yang mengerjakan ini" Tambah mereka lagi.

"Baiklah" Jawab Jihoon...langkah pendeknya dia bawa pergi dari tempat makan dan dia bawa ke tangga menuju kamar Tuan Mudanya.

•Kamar Yeonjun•

Masuk kedalam. Jihoon melangkah menuju jendela kamar untuk membuka tirai.
Cahaya dari luar mulai masuk ke dalam kamar. Dilihatnya kasur yang berantakan dengan selimut yang menutupi penghuninya.

Sebenarnya tidak mudah bagi Jihoon untuk sampai kesini. Tapi setelah dipikir-pikir dirinya diperbolehkan bersikap tegas dengan Tuannya, karena sebenarnya itulah keinginan Nyonya Choi. Dimana dia juga bertugas untuk mengasuh mereka.

Di samping itu Jihoon merapikan barang yang sekiranya tidak tertata dengan rapi. Lalu menuju meja belajar Tuan Yeonjun, tanpa pikir panjang Jihoon segera menata jadwal pelajaran dimana jadwal itu sudah tertempel dan Jihoon tinggal menatanya di tas juga menyiapkan seragam yang digunakan hari ini.

Selesai melakukan hal itu...Jihoon sedikit bingung harus membangunkan Tuan nya agar terlihat sopan itu bagaimana apalagi Tuan nya yang ini adalah Yeonjun.

"Masa bodoh akan kugunakan caraku sendiri" Monolog nya lirih.

Saat hendak menyingkap selimut Yeonjun. Jihoon melebarkan matanya terkejut melihat pemandangan indah di hadapan nya sekarang. Tubuh atletis terlihat begitu jelas. Jihoon bahkan tak sadar dengan wajahnya saat ini yang sudah sangat merah merona.

CHOI And MAID | WinkChoiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang