#10♡

321 25 3
                                    

Selesai menaruh semua barang yang akan Jihoon bawa ke mansion dengan Tuan Muda Beomgyu yang setia menemaninya. Sedikit tidak enak hati sebenarnya tapi kalau sudah dipaksa Jihoon sulit untuk menolaknya.

"Apa sudah masuk semuanya?" Tanya Beomgyu sambil mengelap keringat di dahinya yang kemudian maid kecilnya itu juga membantu mengusap keringat nya.

"Tuan terimakasih banyak...maaf karena merepotkan anda Tuan muda Beomgyu"

"Tak masalah" Senyum Beomgyu mengetahui maid kecilnya itu bahkan tidak peduli dengan keringat nya sendiri dan malah lebih memilih mengelap keringat miliknya. Alhasil Beomgyu mengelap keringat yang lebih pendek sambil terkekeh.

"Tu-tuan Jangan!! keringat saya bau" Ucap Jihoon yang langsung diberikan kerutan dahi oleh Tuan muda Beomgyu.

"Memangnya aku peduli?"

"Ah...Tuan te-terimakasih" Jihoon menunduk malu lantaran Tuan Beomgyu begitu dekat dengan wajahnya.

"Cukup terimakasih nya aku harus minta ganti rugi padamu"

"Eh?...ganti rugi apa Tuan?" Tanyanya dengan mata polos bercahaya itu.

"Ya ganti rugi...kau harus menuruti apa yang kumau karna aku sudah membantu mu hari"

"Ba-baik Tuan saya siap!!" Tanpa curiga sedikitpun Jihoon menurutinya. Sedangkan Tuannya itu semakin tersenyum lebar mendengar pernyataan maid kecilnya itu.

"Kalau begitu masuk ke mobil" Perintah nya

"Baik!"

Keduanya memasuki mobil dan kini Tuan Muda Beomgyu kembali menyetir mobil dengan Jihoon yang berada di samping nya sedang memperhatikan jalan dengan begitu seksama. Hingga tidak lama mereka sampai ke mansion dan security membukakan pintu gerbangnya. Selesai memarkir, Jihoon yang segera ingin turun terhenti begitu tangannya di genggam erat dari dalam mobil yang masih belum terbuka sama sekali pintunya.

"Eh...Yaa Tuan?"

"Kemari...jangan keluar dulu"

Entah kenapa Jihoon yang tadinya duduk di samping Tuan mudanya kini sudah terduduk dipangkuan Tuan mudanya yang menggenggamnya erat dari belakang. Sedikit bingung atau memang karena Jihoon sendiri yang terlalu ringan.

"Apa kau merasakan sesuatu?" Tanya Beomgyu pada Jihoon yang sebenarnya kebingungan.

"Tuan Beomgyu hangat"

Sebenarnya entah kenapa pikiran Jihoon kali ini tidak curiga ataupun waspada dengan Tuannya yang satu ini atau mungkin karena dia merasa berhutang budi pada Tuan nya. Jadi Jihoon tidak berani berpikiran yang macam-macam.

"Hangat?"

Jihoon menganggukinya, dimana anggukkan nya itu malah membuat Tuan Beomgyu yang sebelumnya hanya melingkari pinggangnya kini semakin mengeratkan nya dan memeluknya dari belakang bahkan telinga Jihoon bisa merasakan deru napas milik Tuannya sendiri.

Hingga jihoon tersadar sesuatu.

"Tu-tuan sakit ?!" Khawatir Jihoon yang diberikan anggukkan oleh Beomgyu yang terasa dari bahunya.

"Tuan demam?"

Tuannya menggeleng

"Lalu dimana yang sakit Tuan? Kita kerumah sakit ya??"

"Tidak perlu...aku hanya perlu kau saja"

"Baik Tuan saya disini...Tuan perlu sesuatu biar saya ambilkan"

"Apa kau benar-benar tidak merasakannya maid kecil?" Tanya Tuan mudanya sambil melilitkan tangan kekarnya pada perut Jihoon dan menekannya sedikit. Hingga Jihoon merasakan sesuatu hal aneh di bawahnya. Lalu melebarkan mata setelah menyadari dengan sendirinya.

CHOI And MAID | WinkChoiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang