5 hari berlalu, Jihoon masih berada di kamar Soobin. Dan Soobin yang bersiap ke sekolah itu sedang memakai sepatunya. Jihoon yang memang bekerja sebagai maid seperti biasa langsung membantu Soobin bersiap.
"Terimakasih" Ucap Soobin disusul dengan senyuman nya.
"Sama sama" Jawab Jihoon senang
"Ingat...jangan keluar dari sini sebelum aku mengizinkan mu"
"Tuan tapi saya sudah baik-baik saja sekarang"
"Benarkah?" Tanya Soobin ragu namun anggukan Jihoon yang begitu semangat membuat nya sedikit terkejut.
"Kalau begitu sini" Soobin menarik tangan Jihoon pelan dan menuntunnya untuk duduk di pangkuannya.
"Tu-tuan"
"....." Soobin hanya melihat intens maidnya itu dalam-dalam tanpa mengatakan sepatah katapun namun tetap membawa tubuh mungil itu mendekat dengannya tanpa celah hingga bibir mereka saling bertemu satu sama lain.
Mata indah maid kecilnya tertutup rapat bahkan Soobin dapat merasakan rematan jari bulat milik maid kecilnya yang meremat seragamnya gelisah. Disela-sela ciuman itu Soobin tersenyum lantaran reaksi Jihoon begitu membuat nya gemas. Namun kembali melanjutkan ciumannya karna dirasa terlalu cepat jika mengakhiri dan tidak menikmati nya sedikit lebih lama.
Mungkin ada 5 menit berlalu, kecupan itu akhirnya diakhiri Soobin begitu sadar jika Jihoon merasa kelelahan akan ciuman yang dirinya berikan. Tidak ada lumatan lebih namun hanya ciuman yang saling mengecap secara lembut satu sama lain.
Jihoon kini sudah dapat mengimbangi ciuman nya karena ulah Soobin yang sering kali tidak bisa menahan saat melihat bibir merah merekah milik maid kecilnya yang bagai buah berry segar.Selalu manis ~Soobin
"Selamat maid kecil, kau boleh keluar dari kamarku dan kuizinkan melanjutkan tugasmu sebagai maid. Tapi...."
"T-tapii?" Ulang Jihoon penasaran
"Tapi kau harus berjanji satu hal"
"Apa itu Tuan?"
"Berjanjilah jika kau merasa kesulitan menghadapi saudara-saudaraku maka kau harus mengatakan nya padaku
Mengerti....?""Um.." Angguk Jihoon mantap.
"Jangan lakukan sesuatu hal yang mereka inginkan namun kau tidak menginginkannya mengerti?"
"Mengerti Tuan" Angguk Jihoon lagi.
"Bagus" Soobin mencubit pipi gembil itu secara gemas. Yang dicubit hanya bisa tersenyum saja walau merasa sedikit sakit.
.
.
.Sorenya...
Ceklek
"Jihoon!" Suara yang begitu lantang, Jihoon yang sedang mengganti bajunya di kamar terkejut akan seorang yang langsung masuk ke dalam kamarnya.
"Tu-tuan Beomgyu" Sesegera Jihoon langsung mengenakan bajunya secepat mungkin.
Melihat hal tersebut Beomgyu terkekeh gemas. Dan langsung memeluk maid kecilnya itu.
"Akhirnya kau keluar dari kandang kelinci besar itu"
Jihoon terkekeh lantaran Beomgyu menggunakan istilah kelinci besar untuk si Soobin.
"Tuan maaf saya tidak bekerja dalam beberapa hari ini"
"Hei dengar" Beomgyu melepaskan pelukannya dan memegang kedua bahu Jihoon sambil menatap kedua mata Jihoon itu serius.
"Kau menjadi begitu karenaku...jadi jangan meminta maaf, karena yang seharusnya meminta maaf adalah aku"
"Tidak..Tuan tidak salah" Jihoon menggeleng kan kepala nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
CHOI And MAID | WinkChoi
FanfictionPark Jihoon seorang pemuda manis yang di berikan tugas untuk menjaga 3 Tuan muda yang seumuran dengannya. Dia menjadi satu-satunya maid laki-laki di mansion keluarga Choi. Pekerjaannya sebagai maid dia lakukan demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Akank...