11. CRYING

1.2K 132 0
                                    



Langkah kaki nya yang lebar semakin di percepat ketika netra sehitam jelaga nya mendapati sosok pemuda yang berjalan menuju arah minimarket dengan wajah datar khas nya.

Tap
Tap
Tap

"renjun !"

Manik bulat bak seekor rubah yang cantik itu bergulir untuk melihat pada sumber suara yang kini berjalan dengan tidak santai ke arah nya.

Bahkan dapat pemuda huang itu lihat rahang tegas itu mengeras bahkan sampai sedikit menimbulkan urat dibagian leher.

Belum sempat si mungil mengeluarkan suara untuk bertanya, tubuh besar itu langsung menumbruk diri nya yang kecil hingga kaki nya mundur beberapa langkah syukur kedua nya tidak jatuh sebab yang lebih besar pandai menyeimbangi tubuh mereka.

Renjun terdiam saat merasakan pelukan dari si pemuda lee yang begitu erat. Tangan nya menggantung dikedua sisi tubuh nya tak ada niat sama sekali untuk membalas pelukan si pemuda lee.

"kau baik-baik saja ?" tanya nya setengah berbisik.

Renjun menghempaskan nafas nya sebelum menelan saliva nya getir.

Tak menjawab namun jeno bisa merasakan pergerakan kecil si huang yang mengangguk samar.

Kedua mata nya yang sipit dipejam nya erat sebelum akhir nya meloloskan bening nya disana tanpa sepengetahuan si huang.

"maaf" gumam nya lirih entah didengar renjun atau tidak, jeno tak tahu bahkan tak mengerti untuk apa ia ucapakan kata itu.

Hening melingkupi kedua pemuda yang duduk bersampingan itu. Renjun menatap jalanan yang ramai dilalui kendaraan begitu pula jeno.

"kau melakukan nya ?" tanya jeno tanpa menatap renjun.

"hm" jawab singkat renjun.

"kenapa ?"

"aku ingin"

Jeno menoleh untuk melihat raut renjun yang masih sama datar nya seperti tadi. Entah apa yang ada dipikiran pemuda itu.

"kau marah ?" tanya si lee kembali.

Renjun menghempaskan nafas nya menunduk sebentar menatap kedua tangan nya yang mungil. Tangan yang hari ini sudah berhasil membuat hidup nya hancur hanya dengan sekali tindakan.

"apa boleh aku marah ?" tanya nya sendu.

Jeno bungkam, lebih tepat nya tak tau harus memberi jawaban apa.

"tunggu sebentar"

Intrupsi si lee membuat si huang menganggkat pandangan nya untuk menatap gerak gerik si lee yang kini masuk kedalam minimarket. Entah apa yang dilakukan nya.

Beberapa menit kemudian jeno keluar dengan membawa sebuah salep ditangan nya.

Renjun hanya menatap dalam diam.

"luka mu terlihat jelas"

Renjun menatap jeno lekat, ia melihat bagaimana gesit nya jeno membuka bungkusan dari benda yang dibeli nya.

"lalu kenapa ? Apa itu menganggu ?"

"sangat. Apa kau merasa nyaman dengan wajah lebam dan luka seperti itu ?"

Renjun mengalihkan pandangan nya menatap lurus ke depan.

"mungkin" ucap nya lirih.

Jeno mencebik sinis,"dasar bodoh" desis nya.

Kemudian ia menarik wajah renjun agar menghadap ke arah nya, renjun diam tak terlihat akan protes sama sekali.

"dia pasti tertawa puas sekarang ini"

 LAST [ NOREN ] 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang