9. _REPLY_

1.3K 141 0
                                    




Renjun semakin mempercepat langkah kaki nya saat sudah sampai digerbang sekolah, wajah nya memerah seperti tomat jari-jari tangan nya mengepal kuat. Sesekali ia menggelengkan kepala nya saat ucapan wanita tua itu terngiang jelas di benak nya.

"kenapa kau malah tersenyum dan bukan nya membantah ucapan wanita tua itu ?" tanya renjun dengan nada penuh kekesalan dan berbalik menatap jeno yang berdiri dibelakang nya.

"kenapa ? Apa itu masalah ?" tanya jeno dengan nada yang terlampau polos begitu juga dengan sikap nya yang tenang membuat renjun memejamkan mata nya berusaha menekan emosi yang entah mengapa terasa meledak-ledak di kepala nya.

"kau..." desis renjun, ia tak sanggup melanjutkan ucapan nya yang berakhir hempasan nafas kasar yang ia keluarkan sebelum akhir nya pergi meninggalkan jeno yang masih menatap kepergian si huang dengan datar.

"lee jeno !!! Anak itu pasti sudah gila...apa yang dia pikirkan atas ucapan wanita tua itu ?!! Ck !! Menyebalkan sekali !!". Dumbal renjun.

Dengan langkah kaki yang sedikit menghentak, renjun menaiki tangga menunju ke kelas nya. Karena sibuk mendumbal, renjun tak melihat jalan dengan baik dan berujung ia menabrak tubuh seseorang yang terasa lebih besar dari nya sampai membuat nya jatuh terduduk.

"akhh" ringgis renjun.

Renjun menyentuh pelan bahu nya yang terasa nyilu kembali karena sisa kejadian kemarin, dan sekarang ditambah lagi.

"yak ! Yak !!! Gunakan mata mu bodoh !! Apa kau buta ?!" sarkas orang tersebut dengan suara besar nya yang ternyata adalah seorang pemuda juga.

"maaf" ucap renjun.

Terdengar kekeh sinis dari si pemuda yang masih berdiri menjulang dihadapan renjun.

"haishhh, kau merusak hari ku karena bersentuhan dengan mu sepagi ini huang bodoh" ucap nya yang tentu saja membuat renjun menatap pemuda itu dengan mata merah berkilat marah.

"apa tidak bisa sehari saja kalian tidak memaki atau pun mengatai ku dengan hina ? aku sadar akan hidup ku yang memang tak sebanding dengan kalian, tapi AKU JUGA PUNYA HARGA DIRI !!! APA TIDAK BISA KALIAN BERHENTI , HAH ?!!!" teriak renjun dengan wajah yang semakin memerah sebab amarah menguasai nya.

Teriakan nyaring renjun sukses membuat semua atensi murid² yang berlalu lalang tertuju kepada nya dan pemuda dihadapan nya ini yang hah entah lah siapa, renjun tidak sudi juga untuk mengetahui nama-nama para brandalan dan bajingan disekolah ini yang selalu berbuat semau mereka kepada nya.

"ohoo !!! Huang renjun sudah berani menyalak sekarang ?! Hahahahaha. Kau tau maksud ku bukan, huang ?" 

"anjing liar" bisik pemuda itu sambil tersenyum miring dengan gaya penuh keconggkakan nya.

Tubuh renjun bergetar, bukan hanya karena menahan tanggis tapi juga menahan emosi yang semakin bergejolak minta di luap kan.

Kepala nya menunduk dalam, tangan nya mencakar lantai dingin dibawah nya. Baik lah kali ini renjun sudah tidak tahan lagi.

Pemuda itu tertawa puas melihat renjun yang selalu seperti biasa nya, tak melawan sama sekali. Ia pun melewati tubuh renjun yang masih terduduk dilantai dan tak lupa menyempatkan salah satu kaki nya untuk menendang tubuh kecil renjun.

Membuat suara mengaduh kesakitan keluar dari belah bibir si pemuda huang.

Pemuda itu terkekeh penuh kemenangan, merasa sangat berkuasa atas orang yang lemah seperti huang renjun.

Bughhh

Namun senyum penuh keponggahan itu tak bertahan lama saat kepala nya tertunduk merasakan sesuatu yang keras menghantam dibelakang nya. Tepat mengenai kepala nya yang cukup membuat nya merasa sakit dan  pening sesaat.

 LAST [ NOREN ] 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang