33. _together for the long time_

1K 46 2
                                    








Seperti yang sudah di niatkan. Renjun dan jeno pergi untuk melihat pohon natal besar yang ada ditaman kota.

Warna lampu yang kerlap-kerlip menghiasi pohon itu sangat menambah keindahan nya pohon tersebut yang juga sudah di beri banyak hiasan dan yang paling renjun sukai ialah bintang di puncak pohon itu.

"jeno, kenapa hanya sebatang pohon begini saja bisa seindah ini?? "

Jeno menatap renjun yang bertanya dengan mata fokus memandangi pohon natal.

"karena mereka tidak setiap hari ditemukan begini ?" jawab jeno tak yakin. Ia sendiri juga binggung mesti menjawab apa.

"hm,  kau benar. Mereka hanya ada setahun sekali"

Jeno mengangguk, lalu ia raih tangan mungil renjun yang tenggelam didalam balutan pakaian hangat yang dipakai nya. Ia genggam tangan mungil itu dengan lembut.

"mau memakan sesuatu? "

Renjun terlihat berpikir sejenak sebelum senyum nya terulas di bibir.

"aku ingin jajan di pinggir jalan sana. Kau mau? "

"tentu saja, ayo"

Kedua nya pun pergi dari sana untuk menuju ke tempat tujuan selanjutnya.
Mereka mencari kedai yang menjual berbagai macam jajanan yang menggugah selera.

Seperti kedai tteokboki ini. Disini tidak hanya ada tteokboki saja tapi ada juga odeng dan kawan²nya yang lain yang siap disantap dimusim dingin seperti ini.

Jeno dan renjun memesan dua porsi karena milik jeno tidak terlalu pedas, berbeda dengan milik renjun yang membuat jeno bergidik ngeri melihat kuah merah kental itu di cup milik renjun.

Saat akan membayar,  tiba-tiba saja penjual nya itu terdiam agak lama seperti mengamati jeno dan renjun lebih tepat nya.
"kau, bukan nya anak yang diculik itu? "
Ucapan paman penjual itu membuat renjun dan jeno saling bertatapan.

"paman tahu dari mana? "tanya renjun pelan.

"ah ternyata benar haha, maaf tapi aku yang hari itu menemukan mu kabur dari tempat penculikan nya dan kau pingsan dijalan lalu aku membawa mu kerumah sakit. Saat itu maaf aku langsung meninggalkan mu karena aku langsung melapor penculik itu kepada polisi"

tutur nya yang membuat renjun dan jeno terkejut.

"jadi, paman... Ah paman terima kasih banyak atas pertolongan paman"

Renjun ingin menangis saat ini juga, jika saja ia tidak ditemukan paman ini, kim seonjae apa mungkin cerita hari ini berbeda untuk nya?

Kim seonjae  tersenyum hangat,  ia lalu menyiapkan satu porsi odeng dengan kuah hangat nya untuk diberikan pada renjun juga jeno.

"ini ambil lah, makan yang banyak nak. Kau tampak lebih baik dan sehat dari hari itu. Kau sudah melewati hari sulit dan buruk mu"

Renjun menatap pemberian paman kim tersebut, perasaannya campur aduk, maka dengan mata berkaca-kaca ia menerima nya dan berkali-kali membungkuk dan juga berterima kasih.

"nikmati natal kalian berdua dengan bahagia"

"terima kasih paman, selamat hari natal untuk paman" ucap renjun yang dibalas senyum oleh kim seonjae.

Setelah nya renjun dan jeno beranjak dari sana, namun renjun baru menyadari satu hal. Jeno.

Pemuda itu sejak tadi hanya diam saja, dan renjun juga baru tersadarkan akan sesuatu.

"jeno,  kau sedih? "

"hm? "jeno menoleh pada renjun yang menatap nya sedih.

"jeno maaf" lirih nya bahkan ia menghentikan langkah nya untuk menunduk meminta maaf pada jeno yang tentu saja membuat jeno tidak mengerti untuk apa renjun melakukan itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 LAST [ NOREN ] 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang