6. _JELLY_

2.1K 162 4
                                    




Renjun mengerjab, mata nya menatap pemuda disamping nya bergantian dengan pemandangan didepan nya serta sebungkus jelly ditangan nya.

Ketiga hal itu membuat otak nya terus berpikir keras. Apa-apaan ini ?

Jeno, tersangka utama yang mengajak renjun bolos dari sekolah itu hanya diam menatap sungai han didepan nya dengan mulut yang sesekali mengunyah jelly yang sama dengan milik renjun.

Sejak 5 menit yang lalu mereka berada disini, si lee jeno itu sama sekali tak mengatakan apa pun kepada renjun. Seperti penjelasan akan maksud dan tujuan kenapa ia membawa renjun kemari bahkan diwaktu jam pelajaran.

Jujur saja, ini kali pertama bagi seorang huang renjun untuk meninggalkan pelajaran nya, alias bolos. Jantung nya cukup berdebar dan pikiran nya tak tenang memikirkan bagaimana bisa ia sampai ditempat ini hanya dengan sebuah tarikan dari pemuda lee.

Lagi-lagi ia harus merapalkan maaf di hati untuk orang tua nya yang mungkin kecewa jika mengetahui renjun yang membolos seperti ini.

"kau membawa ku kemari hanya untuk berdiam tidak jelas seperti ini ?" tanya renjun yang membuat jeno menoleh pada nya.

"kau ingin mengatakan sesuatu ? Katakan saja. Aku mendengar nya"

Renjun menghela nafas, meremat sedikit bungkusan jelly ditangan nya dengan tatapan nanar.

"hanya mendengar ?" gumam renjun dengan pandangan menunduk.

Jeno menatap pemuda huang didepan nya ini bungkam, renjun mendongkak untuk bersitatap dengan lee jeno.

"terima kasih~" ucap si huang dengan senyum tipis. Amat sangat tipis sampai jeno mesti memincingkan mata nya untuk memastikan kalau penglihatan nya benar.

"makan jelly nya." ucap jeno kembali meluruskan pandangan nya didepan.

Renjun menatap sebentar jelly ditangan nya sebelum akhir nya merobek bungkusan itu dan mencomot satu jelly berbentuk beruang dengan warna kuning.

Renjun sempat sedikit mengernyit saat rasa dari jelly yang dikunyah nya menginvasi seluruh indra pengecap nya.

Sedikit masam namun terasa segar juga.

"maaf" gumam jeno pelan yang membuat renjun berhenti mengunyah.

Sayup² suara angin terdengar ditelinga kala hening menyelimuti kedua insan adam ini. Renjun dengan pikiran nya begitu pula jeno.

Renjun tidak membalas ucapan jeno, lebih tepat nya ia tidak tahu harus menanggapi seperti apa atas ucapan 'maaf' yang dilontar kan jeno.

Helaan nafas berat terdengar dari pemuda yang bertubuh lebih besar. Renjun tetap membisu, namun kali ini mulut nya bergerak kecil untuk menghabiskan kunyahan nya pada jelly.

"aku mengajak mu membolos. Pasti kau marah"

Renjun terkekeh kecil, memang tidak salah. Lee jeno ini memang asli nya bodoh ya.

"hahh sebenar nya aku ingin sekali memukul kepala mu, tapi ku pikir aku tentu tidak bisa"

"kenapa ? Lakukan saja. Aku pantas menerima nya bukan ?" jeno menatap renjun yang juga menatap nya dengan satu alis yang terangkat.

"kau mau membuat hidup ku semakin sulit huh ?"

Jeno menggeleng, ia meraih tangan renjun lalu diletakan nya diatas kepala nya lalu ia gerakan seolah tangan renjun memukul kepala nya.

"lakukan saja, setidak nya sekali seumur hidup mu"

Renjun mengepal kan jari² nya yang masih berada diatas kepala jeno. Mata nya bergerak acak entah menatap kemana tepat nya.

 LAST [ NOREN ] 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang