setelah kejadian itu jeanno lebih banyak diam, ia juga kebingungan sekarang. kak renjunnya tidak pernah ada dirumah, jaemin juga melakukan hal yang sama. terkadang dominan itu pulang larut saat jeanno sudah tidur, esoknya jeanno ingin bertanya. namun..
rasanya ia takut, semua orang nampak dingin padanya. " jean tidak melakukan apapun.." kalimat itu kembali terucap dalam hati jeanno. jean rindu kak renjun, jean juga rindu kak jaemin yang dulu..
kemana mereka pergi?
" jean? kenapa melamun?"
" bu guru kim.."
" hm?"
anak delapan tahun itu mulai bercerita, mengeluarkan apa yang ia pikirkan beberapa hari belakangan ini. mendengar masalah jean, guru kim berinisiatif membawa jean tinggal ditempatnya, dan jean mau.
jaemin masih bertugas mengantarkan jean, namun tidak dengan pulang. dominan itu baru menyadari ketidak hadiran jean esok paginya. saat itu jeanno ditanyai oleh jaemin, namun anak itu bungkam dan bersembunyi dibalik tubuh bu guru kim.
mereka pun membuat kesepakatan bahwa jean akan tinggal dengan guru kim untuk beberapa waktu, karna jaemin juga tengah sibuk dibebankan dengan masalah lain membuatnya tidak mampu mengurusi jeanno.
namun hari itu renjun pulang dari rumah sakit dan langsung menanyakan jeanno, ia salah paham tentang keberadaan jeanno, jaemin lupa dengan kedekatan renjun dan anak itu. dengan rasa bersalah, jaemin pun mengantarkan renjun kerumah guru kim.
hujan deras tidak menjadi penghalang, renjun sungguh merindukan anak itu. begitupun jeanno, saat renjun datang, ia langsung memeluk renjun kuat kuat seperti dulu jika bu guru kim mengantarkannya kekantor.
" kak renjun sudah sembuh?"
" sudah! kenapa jean tidak pulang, hm?"
percakapan manis itu disaksikan guru kim juga sang suami yang berdiri dibelakang jeanno dan jaemin yang berdiri dibelakang renjun.
" jean.. tidak suka bersama kak renjun lagi. jean lebih suka disini." jaemin terkejut mendengar penuturan itu begitupun dengan renjun, matanya langsung bergetar dan tangannya terulur mengusap pipi gembil jeanno.
" kenapa?" ucapnya sangat pelan.
" bu guru kim─ maksud jeanno, mama minjeong memberikanku ayah." anak itu menjawab dengan satu kali tarikan nafas, air mata renjun turun tak tertakankan. namun wajahnya masih manis tersenyum.
guru kim membalikan badan membuatnya berhadapan langsung dengan sang suami, ia menundukan kepalanya seraya menutup wajahnya. sementara sang suami mengusap lembut punggungnya.
" jean sudah yakin?"
" em! jean yakin."
" baiklah.."
renjun memeluk anak itu lagi, namun kali ini jeanno tidak membalas. renjun tidak dapat menahan sakitnya lagi, ia terisak beberapa saat sebelum melepas pelukan.
" jangan lupa makan sayur ya? kak─"
" tidak perlu khawatir, mamaku pintar."
renjun mengangguk paham, mengecup kepala anak itu sebelum akhirnya pergi tanpa pamit kepada sepasang suami istri yang telah merebut jeanno darinya itu.
" renjun!" jaemin menarik renjun dan memeluknya dibawah hujan deras. tangis itu semakin kuat jaemin rasakan, " jeanno hanya anak anak.." ucapnya membuat renjun semakin frustasi.
namun hanya menangis yang ia mampu, hingga tangisnya mereda bersamaan dengan tubuhnya memberat dipelukan jaemin. " renjun? ren! renjun!"
₍ D I D Y M O ₎
──────────
©__abcdeann
KAMU SEDANG MEMBACA
DIDYMO ─ JAEMREN
Ficțiune generală𝗘𝗡𝗗 ─ 𝗝𝗔𝗘𝗠𝗜𝗡 𝗫 𝗥𝗘𝗡𝗝𝗨𝗡 JAEMIN DOM . RENJUN SUB warn : romance , bxb / homo / gay , rated m , mpreg ; male pregnancy, age gap , divorce , angst . tidak suka hal yang berbau seperti warn diatas , harap tidak membaca buku ini . last.. al...