BAB IV

70 21 1
                                    

"Ehh,kenapa dia tiba-tiba disini,apa ini cuma halusinasi aku aja" Zilah bertanya-tanya dalam hati.

Dan Farez pun duduk di samping Zilah,

Deg deg deg

"Astaga jantung aku,huftt,tenang gaboleh salting Zilah,siapa tau dia cuma numpang duduk aja bukan mau cari perhatian ke kamu,jangan kepedean dulu" Zilah menarik nafas nya dalam-dalam guna menenangkan diri dia saat ini sedang salting dengan seseorang yang berada di dekatnya itu.

"Sendirian aja?teman lo kemana?" basa basi Farez ke Nila.

"Lho kenapa dia tiba-tiba nanyain Nila,kan udah dibilang ga boleh geer dulu,hufttt.." ucap Zilah dalam hati.

"Nila lagi di toilet" ucap Zilah dengan singkat padat dan jelas seperti rumus bahasa indonesia.

Farez mengangguk dan bertanya kembali kepada Zilah.

"Lo kenapa kaya orang salting gitu?" tanya Farez sambil mengangkat satu alis nya.

Farez melihat tingkah Zilah yang aneh.

"Hah?engga,siapa yang salting ge-er" ucap Zilah sambil bangkit dari tempat duduknya itu.

"YaAllah maafin Zilah karena udah bohong,padahal emang bener Zilah lagi salting ke Farez" ucap Zilah sambil menatap langit.

Ketika Zilah hendak pergi dari tempat itu tiba-tiba tangan Zilah di pegang oleh seseorang,dan Zilah berbalik badan melihat siapa yang memegang nya itu.

"Nila is that you?" Zilah bertanya dalam hatinya.

Ketika dia berbalik bukan Nila yang memegang tangan Zilah melainkan Farez.

"Tunggu.." farez ikut bangkit berdiri.

"Apa?" Zilah menatap mata itu,mata tajam Farez.

"Pulang bareng gue aja" ajak Farez kepada Zilah.

Zilah syok dengan ajakannya,tadi pagi dia bersikap seolah tidak peduli dengan dirinya waktu ia terjatuh karena dia,sekarang dia bersikap baik kepada Zilah,hmm sungguh membagongkan.

"Ga makasih" Zilah melepaskan genggaman tangan itu dari Farez dan pergi meninggalkannya.

Sebenarnya Zilah gengsi menerima ajakan Farez,yakali langsung terima gitu aja,hohoho tidak semudah itu ferguso.

"Wahhh gila,seorang Farez di tolak mentah-mentah dong,bener-bener itu cewek" ucap temannya sambil menepuk bahu Farez.

Zilah berjalan menyusul Nila yang tak kunjung balik ke parkiran entah apa yang di lakukan sahabatnya itu sampai-sampai dia lama di toilet.

"Ini Nila kemana si lama banget,perasaan itu toilet ga jauh juga"

"Nil.." panggil Zilah.

"NILA" panggil Zilah lagi dengan nada teriak.

"Lho gada jawaban,apa jangan-jangan" Zilah berpikiran negatif.

Segera dia mencari dibilik-bilik toilet dan ada satu bilik yang tertutup.

"La.."

"Nila kamu di dalam kah?jawab!"

Zilah mengetuk pintu itu dengan keras dann baru lah ada jawaban dari dalam toilet itu.

"Duh Zil berisik banget,iya aku di dalam sini bentar"

"Syukurlah,aku kirain kamu ketiduran di dalam toilet" Zilah pun menjauh dari bilik itu dan pergi ke tempat cuci tangan.

"Tangan ini udah ga suci lagi,gara-gara Farez main gandeng anak orang" Zilah mengingat moment itu.

"Dorr" Nila mengagetkan Zilah dengan cara menepuk bahunya.

"Ck Nila ngagetin aja" Zilah berdecak kesal.

"Ya lagian kamu sih ngelamun ko di toilet,nanti kesambet baru tau rasa" ucap Nila sambil menoyor kening Zilah.

"Ish.."
Zilah mengusap-usap kening nya yang sehabis di toyor Nila.

"Yuu ke parkiran Zil" ajak Nila.

"Hmm" Zilah hanya berdehem saja dan mengikuti Nila dari belakang dengan wajah cemberut.

Nila melihat kebelakang dan tertawa karena melihat mimik wajah Zilah yang sedang merajuk gara-gara dia menoyor kening Zilah "haha,kasian sih tapi lucu" ucap Nila dalam hati.

*******

"Lucu jadi pengen memiliki"

Alfarez

Haii menurut kalian gimana sama jalan cerita nya?kalo mau lanjut jangan lupa vote ya,dukungan kalian adalah semangat bagi aku,terimakasih yang udah baca,semoga kalian suka ^^

Mencintai dalam diam ( TAHAP REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang