BAB II

154 29 8
                                    

Bu Lizah pun pergi setelah mengucapkan salam,dan para murid menunggu guru selanjutnya,sambil menunggu mereka mergibah ria,ada juga yang sambil tidur,di lain sisi Zilah dan Nila pergi ke toilet,bukan untuk buang air melainkan untuk ngadem.

Kalian ngerti kan ngadem,nongkrong di depan toilet bukan di dalem nya :)

Karena letak toilet dengan kelas mereka sangat dekat,
Dan di depan toilet itu terdapat sebuah bangunan yaitu musola.

Zilah menatap langit yang cerah.

"Gatau kenapa disini tuh anginnya gede banget"

"Dan gatau kenapa aku jadi tertarik sama dia"

Ucap Zilah dalam hati,dan sambil tersenyum.
Nila yang liat Zilah tersenyum sendiri itu pun langsung bergidik ngeri.

"Ehh Zil kamu kenapa?kesurupan setan toilet ya?senyum-senyum sendiri,ngeri aku liat nya"

Zilah yang tersadar dari lamunan nya itu pun menjawab.

"Hah engga,aku,aku cuma kagum aja liat langit itu indah yah" alibi Zilah padahal dirinya sedang memikirkan seseorang.

Dan Nila pun ikut memandang langit itu,benar kata Zilah langit itu berwarna biru dengan awan awan putih yang membentuk bermacam-macam bentuk,unik nan indah.

"Nil,guru yang seharus nya ngajar di kelas kita ko belum keliatan juga yah?"

"Mungkin jamkos"

"Gimana kalo kita susul,siapa tau kan guru itu masih di kantor dan dia gatau kalo ini jam mengajar di kelas kita?"

Zilah berdiri dan menarik tangan Nila,tapi Nila dengan malas berdiri dan menatap Zilah dengan malas.

"Gamau ah males tau,lagian kan enak jamkos Zi"

"Tapi Nila..." belum sempat berbicara Nila sudah memotong pembicaraan Zilah.

"Zilah,ayolah kan gapapa sekali kali jamkos"

"Nila ini hari pertama kita masuk lho masa udah jamkos aja" ucap Zilah sembari menarik paksa tangan Nila.

Nila dengan kesal dan terpaksa itu pun menuruti kemauan Zilah.

"Ck padahal kan enak jamkos,dasar Zilah rese"

Gerutu Nila dalam hati.

Mereka berdua itu pun langsung menuju ke kantor untuk menjemput sang guru,di perjalanan menuju kantor banyak sepasang mata yang menatap mereka,Zilah yang notabe nya pemalu,dia berjalan menunduk kebawah dan tidak melihat kedepan sehingga menabrak sesuatu di depannya.

Bruk

Zilah menabrak seseorang itu hingga terjatuh,ia melihat siapa yang menabrak dia tadi.

Deg

Jantungnya seketika berdetak lebih cepat.

"Ehh astaga,ini mimpi?ko bisa papasan sama dia,mana ganteng banget,itu hidung atau prosotan water park mancung banget yaAllah,matanya itu candu banget,mana alis nya tebel udah kaya ulet bulu,ciptaan Allah emang indah banget,Astagfirulah Zilah jangan berlebihan kamu belum mahrom sama dia" ucap Zilah dalam hati.

Nila yang melihat sahabatnya jatuh itu pun langsung sigap menolong Zilah.

"Zil kamu gapapa?ada yang sakit?sini aku bantu buat berdiri" Nila mengulurkan tangannya kepada Zilah.

"Gapapa ko Nil,aku baik-baik aja" sambil menyambut uluran tangan Nila dan Zilah pun berdiri,setelah berdiri Zilah membersihkan rok nya.

"Ehh kalo jalan pake mata dong!jadi jatoh kan sahabat gue ini,gara-gara loe!" ucap Nila berbicara dengan orang yang menabrak Zilah tadi.

Mencintai dalam diam ( TAHAP REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang