9. Restless

24 8 2
                                    

Apartemen itu sedikit senyap saat sesampainya mereka di apartemen milik gadis Yoon itu. Tidak ada yang berbicara, hanya ada ringisan dan Baekhyun yang membantunya berjalan dengan tergopoh-gopoh.

Baekhyun mendudukan wanita itu di sofa panjang. "Diamlah disini. Aku akan membuatkan mu cokelat hangat."

Rana menghela nafas sembari melihat kakinya yang malah membengkak. Sakitnya bertambah saat ia setelah berlarian cukup panjang tadi. Ia menyenderkan punggungnya di sofa dan memejamkan matanya lelah. Fisiknya lelah untuk menerima kenyataan hari ini.

Hingga beberapa menit berlalu Baekhyun datang membawa secangkir cokelat hangat kesukaan wanita itu.

Baekhyun meletakan nya diatas meja, kemudian duduk di samping Rana. Menyampirkan sebagian rambutnya yang menghalangi wajah cantiknya.

"Rana-ya, ayo bangun."

Wanita itu terusik dan perlahan membuka matanya saat melihat Baekhyun berada disisinya.

"Minumlah itu. Dan aku akan mengobati lukamu." Baekhyun memberikan cangkirnya kepada Rana.

"Kau tidak menambahkan yang aneh aneh kan?"

Baekhyun menoleh. "Apa maksudmu? yang aneh aneh seperti apa?"

Rana mengangkat bahunya. "Siapa tahu kau menambahkan obat tidur lalu--"

Baekhyun menyentil dahinya.

"Aw!" Rana mengusap dahinya dengan kesal. Bibirnya sudah menunjukan gerutuan untuk pria Byun itu.

"Jadi, kau berpikiran seperti itu? lalu melakukan hal yang tidak-tidak padamu?" balas Baekhyun.

"Aku tidak mengatakannya! kau yang mengatakannya." Seru Rana

Baekhyun menghela nafasnya, lalu mengangkat kedua kaki Yoon Rana untuk diletakan diatas pahanya. Mulai memberikan minyak dan mengolesi nya dengan perlahan.

"Bengkak sekali." Baekhyun mendongak, "Kenapa kau berlarian di tengah malam seperti tadi? jika sudah tahu sedang sakit tidak perlu memaksakan seperti orang bodoh."

"Jadi kau mengataiku bodoh?"

"Tidak. Kau cantik." balas Baekhyun cepat.

"Kau--" ucapannya tiba tiba terpotong sebab di detik selanjutnya tanpa aba aba pria itu memutar kakinya tanpa izin membuat ia berteriak kesakitan.

"Kau gila hah!?! kenapa tidak memberi aba aba padaku lebih dulu?!"

"Kau tidak akan mau jika aku mengatakannya padamu." setelahnya meletakan kedua kakinya di selonjoran sofa dan Baekhyun duduk di sampingnya.

"Jangan melakukan itu lagi. Kau membuatku khawatir," tambahnya.

Rana menyesap cokelat hangatnya dengan diam. Apa yang akan ia lakukan jika Baekhyun tidak datang dan memeluknya? bagaimana dia bisa menenangkan dirinya sendiri?

"Kau mendengarku, dasar gadis nakal?"

Rana berdecak. "Berisik."

"Ya! setelah aku mengobati kakimu yang terkilir sekarang kau tidak mau mendengarku? sepertinya kau ingin sekali dihukum ya?"

"Apa?"

"Bagaimana jika kita berciuman?" ujarnya seraya memajukan wajahnya.

Rana mendorong wajah pria itu yang mendekat. "Byun Baekhyun kau mesum sekali."

"Bagaimana jika make cute a baby?"

"Ya! minta saja sana pada istrimu!" lalu memukul bahu Baekhyun.

Secret Lover ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang