41. Jadi Model Dadakan

601 100 3
                                    

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

Selama satu minggu menjelang jadwal sidang akhir, aku menjauhkan diri dari ponsel.

Aku hanya fokus pada lembar skripsi dan power point untuk persentasi saat sidang akhir nanti. Selain yang berhubungan dengan skripsi, aku tidak peduli.

Berlebihan sekali ya? Namun, ini caraku mengerahkan usaha demi sidang akhir berjalan lancar.

Kini malam terakhir sebelum besok aku bertempur di depan dosen penguji. Dosen pengujiku ada tiga orang. Salah satunya Pak Ardi.

Barusan Pak Ardi mengirimiku pesan chat berisi ancaman.

From Pak Ardi :
Kania, besok kamu harus persentasi dengan baik. Jangan grogi dan tetap percaya diri. saya gak mau ya kamu gagap saat menjawab pertanyaan dari dosen penguji lain atau dari saya sendiri. Jangan buat malu saya sebagai dosen yang sudah susah payah membawamu ke sini!

Aku merasa Pak Ardi ini berlebihan sekali. Namun, aku juga senang karena bukan hanya aku yang pusing memikirkan sidang akhirku tapi, ada orang lain juga.

**

Paginya, jam 8 tepat. Sidang akhir mempersentasikan hasil dari skripsiku dimulai.

Aku mengerahkan segalanya untuk melakukan persentasi sebaik mungkin. Pertanyaan yang diberikan dosen penguji benar-benar membuat aku tidak habis pikir.

Untungnya semua pertanyaan itu terjawab dengan baik karena tidak jauh melenceng dari isi skripsiku. Aku langsung mendapat keputusan lulus saat semua jawaban sudah terjawab semua. Meski, aku dijahili oleh Pak Ardi.

"Gimana Pak? Apa Kania bisa wisuda tahun ini atau tahun depan aja?" tanya Pak Ardi memancing tawa dua dosen penguji lainnya.

"Kania maunya wisuda kapan?" salah satu dosen penguji malah balik bertanya padaku.

"Tahun ini Pak," jawabku yakin.

"Yakin banget kamu bisa wisuda tahun ini?" dosen penguji satunya lagi menyahut.

"Yakin Pak," jawabku pelan.

Aku menunduk merasa panik. Namun, ketiga dosen pengujiku malah tertawa.

Menyebalkan!

"Baiklah Kania. Keputusan kami sudah bulat. Kamu wisuda tahun ini."

**

"Akhirnya!!"

Kristi berseru saat aku keluar dari ruangan sidang akhir. Dia memelukku erat. Menyambutku hangat.

Bukan hanya Kristi saja, anggota Humasku juga datang serta beberapa teman satu organisasiku. Mereka semua memberiku selamat.

Kristi memasangkan selempang dengan namaku dan gelar tersemat di belakangnya.

"Lo belum nanya apa gue lulus atau enggak, malah langsung masangin selempang aja," ujarku menahan rasa haru.

Aku masih tak menyangka apa yang sudah terjadi. Aku lulus. Skripsiku sudah membawa ku ke ambang kelulusan.

Wah, gila!

Akhirnya!!

"Gue yakin lo lulus Kania. Muka lo udah menjelaskan semuanya," sahut Kristi.

"Emang muka gue gimana?"

Kristi berdecak. "Udahlah. Kita foto dulu, gue mau belajar persentasi sama lo abis ini."

Setelahnya, aku menjadi model dadakan. Semua yang datang memberiku selamat dan berfoto denganku.

Aku mencari fotoku seorang diri yang paling bagus dari kamera yang Kristi bawa. Aku ingin mengirimkannya pada Jeonghan.

To Kak Han :
/send a picture/
Hai, liat deh. Aku lulus sidang akhir!

"Yah cuma ceklis satu," gumamku pelan.

"Kak Han?" Kristi di sebelahku melihat ke layar ponselku. "Pacar lo itu ya?" tanya Kristi.

"Eh!" Aku kaget. Buru-buru menutup layar ponselku. "Bukan pacar gue!" elakku.

"Jujur aja deh. Kenapa sih ga mau cerita sama gue?"

"Bukannya gak mau cerita, tapi belum sempet cerita."

"Sama aj ...."

Kalimat Kristi terhenti. Ponselnya berbunyi. Ada panggilan video yang masuk.

Aku yang penasaran tidak mengalihkan tatap dari layar ponsel Kristi hingga Kristi mengangkat panggilan video itu.

Seraut wajah yang aku kenal muncul. Ia sepertinya juga menyadari kehadiranku. Dia terkejut sejenak lalu tersenyum setelahnya.

"Loh? Joshua?" tanyaku sambil menoleh pada Kristi.

Kristi balas menatap ke arahku sambil tersanyum misterius.

**

Note : Sebagian cerita di part ini adalah pengalaman author sendiri setelah sidang akhir😆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Note : Sebagian cerita di part ini adalah pengalaman author sendiri setelah sidang akhir😆

Note : Sebagian cerita di part ini adalah pengalaman author sendiri setelah sidang akhir😆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoon Jeonghan with blue💙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoon Jeonghan with blue💙

Date : 23 September 2022

Revisi : 16 Mei 2023

Pacar (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang