**
"Ini semua demi kebaikan Jeonghan."
Kata-kata itu terus terngiang semalaman.
Sialnya aku tidak bisa tidur.
Hatiku sakit jika membayangkan putus dengan Jeonghan.
Tapi, betul kata Pak Ardi ini semua demi kebaikan Jeonghan.
Toh, sebelum dia bertemu denganku, dia baik-baik saja kan?
Jauh sebelum aku bertemu dengannya di pinggir jalan di London waktu itu, hidupnya pasti baik-baik saja.
Tidak ada trauma yang mengerikan.
Tapi kalau aku putus dengannya, lalu aku bagaimana?
Membayangkannya saja sudah membuat hatiku sakit.
Hari ini tidak ada kelas. Aku libur.
Aku duduk di meja lebar di teras depan yang bisa disebut rooftop sendirian. Memandang ke ufuk timur dimana mata hari terbit. Pemandangan yang cantik.
Tapi, pemandangan itu tidak membuat perasaanku membaik.
Setelah tidak bisa tidur semalaman, aku jadi pusing.
Agaknya aku perlu coklat hangat dari kafe Bibi.
"Kania!"
Aku agak terkejut mendapati Kristi pagi ini di kafe Bibiku.
"Loh katanya kemaren langsung ke Daegu."
"Gak jadi. Ada yang lebih penting dari itu."
Aku masuk ke dalam kafe. Melihat raut wajah Bibi yang mencemaskan keadaanku. Agaknya Bibi sudah tahu semuanya. Melihat gelas kopi Pak Ardi yang sisa setengah. Aku rasa Pak Ardi sudah memberi tahu Bibi.
Syukurlah. Aku jadi tidak perlu bercerita pada Bibi lagi.
Anggap saja aku bisa menghemat tenagaku.
Selain dengan Kristi, Pak Ardi duduk dengan dua orang lainnya. Salah satu dari mereka adalah seorang dokter. Aku mencium bau obat dari tubuhnya.
"Kania kenalin dia psikiaternya Jeonghan. dan yang disebelahnya manajer SEVENTEEN."
Aku balas memperkenalkan diri dengan sopan.
"Mereka datang ke sini untuk menjelaskan secara medis kondisi psikis Jeonghan karna trauma itu."
Lagi. aku mendengar hal menyakitkan. Rasanya aku ingin pergi saja. Tapi kakiku terlalu lemas untuk melakukan hal itu.
Katanya perasaan sayang Jeonghan terhadapku hanya perasaan semu yang timbul akibat rasa bersalahnya yang kelewat besar.
Aku jadi merasa diminta melompat ke jurang karna hal itu yang terbaik untuk aku lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar (✔)
Fanfiction(Completed/Tamat) [Fanfiction About Yoon Jeonghan] Menjadi mahasiswa tingkat akhir, mengharuskan Kania untuk berkutat dengan skripsi. Namun, ia mendapat judul yang di ACC oleh pembimbing sangat amat tidak masuk akal. Karenanya skripsi Kania tidak...