3. Park Jungkook

186 23 0
                                    

22 tahun hidup, Jungkook itu belum pernah berpacaran.

Tidak, dia tidak jelek. Banyak kok yang tertarik padanya. Jungkook itu menawan, nyaris sempurna karena di padu dengan perilakunya yang baik. Namun pada dasarnya dia memang tidak tertarik menjalin hubungan semacam itu.

Menurutnya, pacaran itu merumitkan.

"Makan ya tinggal makan, kalau lapar pun aku langsung makan! Repot sekali kau mengingatkanku setiap menit!"

"Kenapa pula aku harus selalu mengabarimu dimana aku berada setiap saat? Sekarang aku dirumah, sedang berak. Puas kau?"

"Wah, siapa kau marah padaku. Kau pikir aku 24 jam nonstop melihat ponsel?"

"Kenapa kau membatasi dengan siapa aku boleh berteman? Ingat, kau bukan orangtuaku dude!"

Dan masih banyak lagi hingga membuat setiap orang yang berusaha mendekatinya berakhir menyerah.

Jungkook itu terkadang terlalu polos, tidak sadar jika ada seseorang yang berusaha melakukan pendekatan padanya. Pemuda itu mengira jika mereka hanya ingin berteman, namun setelah sadar ada niat terselubung di dalamnya, Jungkook mencoba menjaga jarak.

Sebab Jungkook paham, menjalin hubungan bukan hanya sekedar tentang rasa tertarik saja, tapi juga mengenai beberapa komitmen didalamnya yang tidak sesederhana ketika mengucapkannya.

Jadi, Jungkook tidak pernah memiliki pengalaman dalam menjalin hubungan romantis sekalipun. Bisa dibilang Jungkook memang tidak tertarik melakukannya, tapi kini entah mengapa tiba-tiba Jungkook terpikirkan untuk memiliki seorang anak.

Apa dia adopsi anak saja ya? Ah, tapi Jungkook ingin satu yang mirip dengannya.

Tapi sayangnya, untuk memenuhi keinginannya itu, mau tidak mau Jungkook harus mencari seorang pasangan.

Sialnya, itulah adalah bagian yang paling merepotkannya.















Sekolah Dasar Nevermind.

Senin pagi seperti biasa Jungkook memulai aktivitasnya sebagai seorang guru sekolah dasar di Seoul. Jungkook termasuk pengajar baru, dia mulai mengajar setelah lulus kuliah tiga bulan lalu. Membuatnya menjadi guru termuda di sekolah ini.

Tiga bulan lalu, saat Jimin mendengar anaknya berkata ingin menjadi seorang guru, seketika ia terasa mendapatkan sebuah plot twist.

"Kau memiliki gelar Master In Business Administration yang mengiri namamu. Kenapa tiba-tiba berpindah haluan ingin menjadi guru? Kau bisa langsung menjadi Direktur di perusahaan Papa setelah lulus kuliah."

Jungkook mengangguk paham, "Iya tahu, tapi menjadi Direktur itu tidak mudah, aku ingin mereka mengakuiku sebagai Jungkook. Bukan Park Jungkook karena aku anakmu."

"Aku ingin melakukannya dengan caraku. Membuat mereka mengakui proses dan usaha yang aku lakukan memang pantas menjadi penggantimu kelak."

Jimin tertegun, lantas tersenyum dan menanggapinya dengan santai.

"Oke, lalu apa rencanamu?"

"Beri aku waktu, setidaknya dua tahun."

"Terlalu lama. Bukankah selain di universitas, kau juga mendapatkan ilmu bisnis dari Papa dan Pamanmu? Kau sudah lebih dari cukup untuk mereka akui."

Sejujurnya Jimin hanya memancing saja, penasaran dengan jawaban apa yang akan anaknya itu berikan. Pada dasarnya dia tidak pernah memaksa sang anak untuk menjadi penggantinya. Jungkook bebas memilih jalan hidupnya, Jimin dan Yoongi tidak pernah mengekangnya.

BADA || TAEKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang