12. Dering Telepon

63 5 5
                                    

Tarik napas,

Tahan,

Preettt...

"Sialan! Bau sekali!" Jung Hoseok menutup hidungnya cepat sambil mengibas-ngibaskan tangannya ke udara.

Melihatnya Taehyung mendengus, terlampau biasa dengan sikap tangan kanannya itu yang selalu over reaction. Padahal, mereka ini sedang melakukan video call. Mana mungkin bau kentutnya yang dari Korea bisa langsung sampai ke Paris melalui zoom meeting ini.

"Hyung, kau berlebihan."

"Tidak-tidak. Meskipun aku berada jauh darimu, tapi aku bisa membayangkan bau busuk itu menusuk hidungku. Ini saja aku langsung mual."

"Yasudah, rasakan saja." Balas Taehyung malas berdebat perihal perkentutan.

"Ah, Taehyung, kita mendapat sponsor baru lagi. aku akan menjelaskannya sebentar, bagaimana menurutmu—"

"TIDAK!" Taehyung langsung menutup telinganya. "Tidak ada pembicaraan mengenai pekerjaan selama aku di Korea!"

"YAK! Meskipun aku yang meng-handle segala pekerjaanmu saat ini, tapi tetap saja aku membutuhkan persetujuanmu lebih dulu, Kim Taehyung!"

Taehyung menggeleng, terlampau mual mendengar urusan perusahaan, juga melihat berkas-berkas yang menumpuk itu. Sudah cukup selama lima tahun lamanya dia bekerja tanpa henti, juga tanpa ada waktu istirahat barang sehari pun. TAEHYUNG MAU MUNTAH.

"Lalu aku harus bagaimana Tae?!" Teriak Hoseok terlihat ikut frustasi dari layar itu.

"Aku percaya padamu, Hoseok hyung."

"Ya, ya, ya." Balas Hoseok tak peduli.

"Sebelum aku pergi, aku sudah mengatakan secara terbuka pada publik bahwa kau ditunjuk sebagai penggantiku untuk sementara. Itu berarti, apapun keputusan mengenai perusahaan ada di tanganmu, dan aku percaya padamu."

"Ya, ya, ya. Baiklah, aku paham."

"Padahal aku sudah berencana memberikan hadiah mansion jika hyung bekerja tanpa mengeluh. Bahkan, tiket untuk berlibur ke Maldives."

"Ah, Taehyung." Hoseok berdeham, "Kenapa kau baru mengatakannya sekarang? Aku jadi tidak enak sudah berteriak padamu. Baiklah, aku tutup dulu, aku harus segera kembali bekerja. Senang bisa bekerjasama denganmu, tuan Kim Taehyung."

Lalu panggilan itu terputus sepihak oleh Hoseok.

Taehyung menggeleng acuh, dia lanjut menyantap makan siangnya yang sempat tertunda. Saat ini dia sedang berada di restoran berbintang dan memesan ruang privat. Itu sebabnya dia bisa berbicara dengan Hoseok secara bebas, terlebih saat ini dia juga tengah sendirian.

Lalu sebenarnya apa kegiatan Taehyung selama dia libur disini jika satu pekerjaan pun tidak mau dia ambil?

Seperti yang Taehyung bilang sebelumnya, dia sibuk mencari jodoh. Pria itu hampir setiap hari jalan-jalan kesana kemari sendirian, berharap akan bertemu jodohnya di suatu tempat.

Seperti saat ini pun pria itu tengah makan di restoran, tapi bodohnya dia selalu memesan private room. Tapi tidak apa, habis ini dia berniat melihat pemandangan di sekitar sungai Han. Tempat itu selalu ramai oleh pasangan, tapi siapa tahu dia menemukan salah satu makhluk jomblo sama sepertinya.

Pokoknya, tidak ada yang boleh mengganggunya dalam misi pencarian jodoh ini.
























"Jungkook ssaem, sudah malam. Sebaiknya Jungkook ssaem juga segera pulang." Ujar Hana yang sedang membereskan meja kerjanya, berniat untuk pulang.

BADA || TAEKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang