13. Panggilan Misterius

29 3 0
                                    

Malam itu sesuai rencananya Taehyung pergi ke sungai Han, tapi ternyata takdir Tuhan memang selalu memiliki rencana lain karena begitu sampai, Taehyung malah disambut dengan hujan yang sangat deras.

Bukannya menjadikan suasana semakin lebih romantis, Taehyung malah takut jika dirinya tiba-tiba tersambar oleh petir mendadak, dan mayatnya jatuh terbawa aliran arus sungai yang begitu deras.

Jadi malam itu, Taehyung hanya bisa menatap sungai Han dari dalam mobilnya saja dan menghabiskan waktunya dengan sia-sia.

Sampai pada akhirnya sebuah notifikasi di ponselnya berbunyi, sebuah pesan anonim yang bertuliskan, "Kim Taehyung dan Park Jungkook, rasanya sangat tidak sabar untuk segera bertemu dengan kalian."

Kim Taehyung tidak pernah memberikan nomer pribadinya pada sembarang orang, selama ini hanya ada beberapa orang saja yang mengetahui nomor pribadinya.

Kebanyakan orang lebih sering menghubunginya melalui nomor perusahaannya, tapi bahkan Kim Taehyung telah mematikan ponsel kantornya tepat setelah dirinya lepas landas dari Paris dan masih mati hingga saat ini.

Maka siapapun orang ini, yang bahkan mengetahui nomer pribadinya, Taehyung tidak bisa hanya mengabaikannya begitu saja.

Saat itu juga Taehyung langsung mengirim pesan pada Hoseok untuk meminta tolong mengecek nomor tersebut, setelah itu dia segera menghubungi Jungkook.

To: Jungkook
"Jungkook, kau ada dimana?"

Tidak sampai semenit menunggu, Kim Taehyung malah langsung mendapat panggilan dari pemuda itu.

"T-taehyung?"

"Iya?"

"Aku masih di sekolah, sendirian."

"Baiklah, aku akan menjemputmu."

Samar Taehyung bisa mendengar helaan napas lega dari Jungkook di sebrang sana.

"Terima kasih, aku akan mengirim alamatnya padamu."

"Hati-hati, Taehyung." Lanjutnya.

"Iya, tunggu aku."




















Butuh waktu sekitar tiga puluh menit untuk bisa sampai ke sekolah yang Jungkook maksud. Hari sudah semakin malam, dan Taehyung tidak terkejut ketika mendapati kondisi sekolah yang sudah sunyi dan gelap.

Untungnya, di gerbang masuk masih ada seorang satpam yang berjaga selama dua puluh empat jam nonstop, jadi Taehyung tidak terkesan masuk tanpa permisi.

Pukul sepuluh malam Taehyung baru sampai, maka tidak heran ketika satpam tersebut memandangnya waspada. "Maaf sebelumnya, tapi ada keperluan apa anda datang kemari?"

"Di dalam masih ada seorang guru bersama Jungkook, saya kemari untuk menjemputnya."

"Ah, nak Jungkook? Iya, Hana ssaem sebelumya bilang bahwa nak Jungkook akan lembur."

"Iya, dia baru saja menelpon saya tiga puluh menit lalu."

Bapak tersebut mengangguk paham, dia lalu membukakan pagar untuk Taehyung. "Silahkan masuk, mau saya antarkan kedalam?"

"Tidak perlu, terima kasih sebelumnya."

Maka selepas memarkir mobilnya, Taehyung lalu berjalan menelusuri koridor sekolah. Pria itu langsung mencari ruangan bertuliskan 'Ruang Guru' karena dia yakin bahwa Jungkook ada disana.

Sudah hampir tengah malam, jadi tidak heran ketika Taehyung mendapati kondisi koridor sekolah yang sudah gelap tanpa penerangan satupun. Hampir sepuluh menit dia mencari, sampai akhirnya di lantai tiga dia menemukan ruangan yang dimaksud.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BADA || TAEKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang