Kamu harus tahu. Kini, caraku mencintaimu adalah dengan menjauh darimu. Bahkan aku sudah melakukannya jauh lebih lama dari kita pernah mengaku saling cinta. Terdengar bodoh, tetapi itu kejujuran terbesar dalam hidup pada diriku sendiri. Jika sampai aku
menulis ini. Cinta itu masih ada untukmu. Tak berkurang, hanya lebih pendiam saja.
Sebab jika aku memaksa kita dekat. Aku tak punya jawaban untuk pertanyaan, "untuk apa dekat jika salah satu merasa terganggu?"
Tentu aku memilih ingin di dekatmu. Jika kamu juga inginnya begitu.
Aku tak menyangka berdamai dengan masa lalu akan sesusah ini. Di masa lalu itu ada kamu. Kamu yang aku rencanakan menjadi masa depanku.
Tidak ada cinta dalam keterpaksaan. Dan, itu alasanku tak memaksamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Embun
PuisiKamu adalah embun pagi yang selalu aku tunggu. Denganmu aku tahu bahagia ternyata tidak bertahan lama. Denganmu aku tahu esok akan ada embun lain untuk menjadi bahagia selanjutnya. Akan terus seperti itu hingga tidak ada lagi embun yang disapa matah...
