Di akhir buku ini aku ingin berterima kasih dan meminta maaf kepadamu. Kepada seseorang yang menjadi tokoh dari semua kisah di dalamnya. Seseorang yang pernah aku sebut namanya dalam doa. Seseorang yang padanya aku pernah merencanakan bahagia, meski harus berakhir pisah.
Pertama, terima kasih. Terima kasih pernah ada untuk seseorang yang berpikir tak akan ada yang mencintainya. Terima kasih telah menjadikan aku percaya bahwa cinta itu nyata.
Kedua, maaf. Memang aku yang bersalah dari perpisahan kita. Aku penyebab semuanya berakhir. Aku telah melakukan kesalahan hingga kamu memilih melepaskan.Kamu adalah sebaik-baiknya sosok yang aku kenal. Kamu adalah seseorang yang mencintaiku dan aku lukai. Buku ini hanya mengungkapkan betapa berat dan sakitnya harus menerima kepergianmu. Tidak untuk mengatakan kamu jahat.
Kamu tahu sisi baik sekaligus terburuk dalam diriku. Kamu menjaga rahasia itu tanpa pernah sekalipun aku mendengar orang lain bercerita keburukkanku. Semuanya masih berteman baik denganku. Untuk itu kamu wanita terbaik yang pernah aku kenal. Berbahagialah, aku mendoakan kebahagia

KAMU SEDANG MEMBACA
Embun
PoetryKamu adalah embun pagi yang selalu aku tunggu. Denganmu aku tahu bahagia ternyata tidak bertahan lama. Denganmu aku tahu esok akan ada embun lain untuk menjadi bahagia selanjutnya. Akan terus seperti itu hingga tidak ada lagi embun yang disapa matah...