My Korean Husband (Oh Sehun)

BAGIAN ENAM BELAS

Sabrina dan Sean baru saja pulang dari bandara mengantar Aulia yang akan berangkat ke Amerika. Untuk pertama kalinya Sabrina berjauhan dari adik semata wayangnya. Perasaannya sedih, tapi sekuat tenaga ia berusaha agar tidak menangis di depan adiknya.

Begitu melirik Sabrina yang hanya tertunduk sambil memainkan jari-jemari. Sean langsung menggenggam telapak tangan yang tidak bisa diam itu, ternyata terasa dingin dan gemetaran.

"Menangis saja kalau kamu mau menangis," kata Sean kemudian menarik Sabrina lebih dekat, menyandarkannya ke bahunya.

Air mata Sabrina langsung tumpah seketika begitu Sean meminjamkan pundaknya untuk bersandar.

"Hem, kamu mau makan dulu sebelum pulang?" tanya Sean masih sambil menggenggam tangan Sabrina.

"Nggak," geleng Sabrina sesekali mengusap air mata.

"Kalau begitu, kamu mau melakukan sesuatu? Mungkin belanja atau apa pun?"

Supir Sean sampai sedikit menengok ke kaca melihat reaksi Sean yang tidak biasa. Rupanya bos dinginnya itu perlahan berubah setelah menikah, ia pun tersenyum.

"Nggak, Mas, saya mau pulang," jawab Sabrina tetap menolak.

"Kalau pulang sekarang, kamu hanya akan lanjut menangis di rumah. Kita pergi jalan-jalan dulu, kamu tidak boleh menolak," tegas Sean membuat Sabrina langsung mengangguk diam.

Ini pertama kalinya Sean ke tempat umum tanpa ada keperluan bisnis. Dia agak canggung, apalagi ini adalah mall, tempat yang sebenarnya tidak dia sukai. Tapi sepertinya wanita suka ke mall, jadi Sean berusaha mengesampingkan egonya sendiri.

Hari itu dia mengenakan stelan kasual kemeja putih polos tanpa dasi dan jas. Dia juga mengenakan kaca mata hitam dan masker agar wajahnya tidak terlalu jelas terlihat.

"Ayo kita masuk," ajak Sean menggandeng Sabrina yang masih terlihat sedih.

"Kita mau ngapain, Mas?" tanya Sabrina bingung. Padahal dia sedang tidak ingin melakukan apa pun, tapi kalau menolak ajakan Sean rasanya tidak enak juga.