BAGIAN LIMA BELAS

4.9K 379 75
                                    

~•• Happy Reading Yeorobun ••~

*
*
*

"Jangan sentuh aku, Daniel! Aku tidak mau pulang bersamamu!"

Miska terus memberontak sewaktu suaminya datang bersama dua bodyguard nya untuk membawa paksa dia dari penthouse milik Sean.

"Kalau kau tidak mau pulang, maka aku akan melakukan hal yang tidak kau duga pada mantan kekasihmu, Sean Lee, Sayang."

Daniel hanya tersenyum simpul sambil memainkan ujung rambut Miska.

"Jangan pernah macam-macam dengan Sean, brengsek!" teriak Miska dalam kondisi dua tangannya yang dicekal oleh dua bodyguard Daniel.

Tentu saja Daniel tidak akan membiarkan Miska berbuat diluar batas kesabarannya. Dia lalu menyentuh perlahan dagu Miska, sambil mendekatkan wajahnya.

"Aku tidak akan melakukan apa pun padanya. Asalkan kau mau mendengarkan aku."

Daniel tidak pernah main-main dengan ucapannya. Miska pun tidak akan pernah membiarkan Daniel melakukan hal buruk terhadap Sean. Pria itu sangatlah baik, dia juga begitu tulus padanya selama ini.

"Baik, aku akan ikut bersamamu, Daniel. Tapi kumohon, jangan kasar padaku lagi," ucap Miska dengan isak tangisnya yang tertahan.

Daniel menatap dua bodyguard nya untuk melepaskan cengkeraman mereka terhadap Miska.

"Tenang saja, Cantik, aku tidak akan kasar jika kau mau menuruti keinginanku," jawab Daniel sambil tersenyum mencium bibir Miska sekilas.

"Kita pulang sekarang. Kau membuang banyak waktu yang kita punya untuk bersenang-senang."

"Mas Sean," kata Sabrina dengan suara pelan serupa berbisik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mas Sean," kata Sabrina dengan suara pelan serupa berbisik.

Tangan Sean bergerak makin liar menyingkap kaus tipis yang dipakai Sabrina.

"Sabrina-ya, kenapa tidak pakai bra," ucap Sean kemudian mencium ceruk leher Sabrina dengan lembut.

Sean belum pernah begitu menginginkan seseorang seperti halnya dia ingin Sabrina sekarang. Bentuk tubuh yang sangat pas dari segi manapun menurut pendapat Sean, membuatnya tak mungkin melewatkan momen itu. Tak peduli, bagaimana dulu dia mengatakan tidak akan menyentuh Sabrina melebihi hal yang diperlukan saja.

Wajah Sabrina memerah dan dia tersentak begitu Sean bergerak melampaui batas.

"Ah! Mas Sean, jangan di sana," ringis nya ingin memberontak tapi dia sudah terlanjur dikuasai oleh Sean.

Jemari Sean membuat gerakan memutar, mengelus hingga menarik-narik lambat membuat Sabrina mendesah tidak sadar.

"Stop, Mas!" Sabrina tidak kuat sebab belum pernah seumur hidupnya merasakan gairah yang tersulut hebat seperti ini.

My Korean Husband (Oh Sehun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang