Chapter 10

1.1K 93 0
                                    

   "Siang om....." Y/n memamerkan deretan giginya.

Toji mengerjapkan matanya ketika melihat Y/n. Dia kira gadis itu tidak akan datang lagi.

"Dari mana aja kok baru keliatan?" Tanya Toji sambil memberikan akses masuk ke Y/n.

"Kenapa? Om Toji kangen yaaaa~" Kata Y/n dengan nada menggoda.

"Y/n sibuk lohh ommm... Sibuk mikirin adat apa yang mau Y/n pakek kalau nikah sama om Toji nanti"

"Dateng-dateng udah ngomong gak jelas, barang yang aku minta udah kebeli apa belum? Jangan bilang kau lupa ya" Megumi muncul turun dari tangga.

Y/n menoleh ke Megumi, "Sama mama gak boleh kasar ih Megumi, nanti kamu berdosa loh"

"Kenapa makin menjadi sih?", Megumi.

Tiba-tiba Toji tertawa terbahak-bahak, Megumi terkejut mendengarnya apalagi Y/n. Mereka seperti melihat pertama kali Toji tertawa lepas seperti itu.

Y/n menarik kerah Megumi, "Gum, tolongin.. Bapakmu kerasukan! Kamu jarang ibadah ya? Sampek rumahmu di huni makhluk halus?"

"Enak aja!!", Megumi .

Toji tiba-tiba mengusap kepala Y/n gemas. Dia lega, "Aku hanya khawatir kepadamu karena jarang kemari, rasanya seperti ada yang kurang jika kau tidak ada. Tapi ternyata kau baik-baik saja, om lega"

Wajah Y/n memerah malu, "A-apaan sih om... Biasa aja kali... "

Megumi mendecih mengejek.

Toji tersenyum.

"Ya-yaudah.. Y/n naik ke atas dulu ya, yuk Gum"

Y/n menggandeng Megumi naik ke atas dan meninggalkan Toji yang masih tersenyum.

.
.
.
.
.
.
.

Bapak Mu Semangat KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang