Chapter 9

1.3K 104 4
                                        

Hampir seminggu Y/n tidak ada mampir ke rumah Megumi setelah insiden tidur di kelas waktu itu.

Saat ini Toji sedang duduk santai di ruang TV, sedangkan anaknya sibuk dengan urusan dapur.

Awalnya suasananya hening, hanya terdengar penyiar berita di tv dan suara pisau Megumi yang sedang memotong kalian- maksudnya memotong kentang. Hingga Toji menanyakan sesuatu yang membuat Megumi juga bertanya-tanya.

"Gadis cerewet itu sudah pensiun datang kemari? Kok jarang kelihatan" Tanya Toji.

"Mungkin" jawab Megumi singkat.

"Memangnya dia di kelas seperti apa?" Tanya Toji lagi.

"Tidak ada perubahan, tetap banyak omong dan banyak tingka" jawab Megumi berdasarkan kenyataan.

Hening lagi. Toji juga tidak bertanya lagi. Toji hanya sedikit kepikiran saja. Apa Y/n sudah berhenti kemari gara-gara insiden waktu itu.

Megumi memasukkan seluruh potongan sayur termasuk kalian yang sudah dipotong- maksudnya kentang yang sudah dipotong tadi ke dalam panci yang berisi bumbu kare.

"Kau menyukai nya?" Celetuk Toji.

Tangan Megumi berhenti mengaduk isi pancinya, "Ya, sebagai teman. Walaupun dia agak absurt, tapi masih bisa dinalar" jawabnya jujur lalu dia kembali mengaduk kare nya.

"Megumi..", Toji.

"Hmm?", Megumi.

"Karenya yang pedes ya", Toji.

"Udah tua gak usah banyak requestan", Megumi.

"Cih, ibu mu saja tidak pernah komplain ke ayah", Toji.

"Makanya ibu ninggalin ayah, karena tidak kuat dengan kelakuan ayah" kata Megumi dengan nada kesal.

"Kata siapa? Buktinya dia sering menemui ayah ketika dia libur kerja" Kata Toji dengan santai.

"Cih" Kali ini Megumi yang mendecih karena yang di ucapkan bapaknya adalah fakta. Beberapa bulan belakangan ini ayahnya memang sering pamit keluar untuk menemui ibunya.

Awalnya Megumi khawatir dengan ibunya, tapi ketika dia bertanya sendiri ke ibu nya, dia menjawab 'baik-baik saja'. Setidaknya dia merasa sedikit lega.

"Kare nya sudah siap, kalau kurang pedas tambahin bubuk cabenya sendiri" setelah berkata seperti itu Megumi melepaskan apronnya dan bersiap beranjak darisana.

Toji berdiri dan menarik kerah baju anaknya ketika dia hendak meninggalkan dapur. "Kapan terakhir kali kita makan bersama?"

Megumi terdiam sejenak. "Aku mau mengerjakan tugas "

Toji melepaskannya, "Baiklah, belajar yang rajin"

Megumi tidak menjawab lagi dan pergi meninggalkan Toji yang menatap punggung anaknya.

"Sayang.. dia sepertinya masih tidak menyukai ku"
.
.
.
.
.
.

Bapak Mu Semangat KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang