Chapter 12

1.1K 79 2
                                    

   "Ngapain?"

"Ya kan udah aku bilang kalau aku mau kesini"

"Ini acara keluarga, jadi orang luar seperti mu tidak di undang"

"Kau tidak boleh bicara seperti itu Megumi, Y/n itu sudah ayah anggap sebagai keluarga kita" suara Toji dari dalam mengintruksi mereka.

"Malem om.. maaf ya menganggu", Y/n menyapa Toji dengan anggun.

"What the hell...", Megumi tidak percaya Y/n bisa akting seperti itu.

"Masuklah.. " Toji mempersilahkan Y/n masuk.

Sedangkan Y/n langsung menjulurkan lidahnya ke Megumi. Ejekan seperti itu cukup membuat Megumi kesal.

Setelah itu Megumi menutup pintu dan akan bergabung bersama mereka di meja makan.

Y/n sedikit terkejut saat melihat wanita paruh baya sedang menggunakan apron berada di dapur mereka. Ketika wanita itu melihat Y/n dia tersenyum hangat.

"Hallo, kamu pasti Y/n ya? Megumi selalu menceritakan mu, kau anak yang aktif dan periang, aku jadi tidak khawatir jika Megumi bermain bersamamu"

Padahal Y/n adalah ancaman bagi Megumi.

"Toji juga sering bercerita tentangmu, kau juga termasuk anak yang baik dan sopan"

Megumi langsung memandang ayahnya dan Toji acuh. Sejak kapan Y/n sopan kepada ayahnya? Perasaan chapter chapter sebelumnya gak ada tuh Y/n seperti yang disebutin ibu Megumi tadi.

Y/n tersenyum lebar seperti ingin mengangkat bendera perang, "Iya, kenalin aku Y/n calon suami om-

Belum selesai bicara mulut Y/n dibungkam Megumi.

"Bu! Aku ajak Y/n keatas sebentar ya, ayo!" Megumi langsung memotong perkataan Y/n dan langsung menariknya ke kamarnya.

Ibu Megumi dan Toji saling menatap.

.
.
.
.
.
.
.

Bapak Mu Semangat KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang