"Yessica tamara? Chika maksudnya?" tanya pak pandi di angguki ashel dan marsha.
"Astaga, kok bisa?" tanya pak pandi.
"Gak tau pak" jawab ashel.
"Yaudah, kalian bisa kembali lagi ke tenda. Kita akan melakukan pencarian" ucap pak pandi.
"Kita boleh ikut gak pak?" ucap marsha.
"Boleh, kemungkinan kita akan mencari chika di siang hari" ucap pak pandi di angguki ashel dan marsha.
"Makasih pak, kalo begitu kita pamit dulu ya pak" ucap ashel di angguki pak pandi.
"Jangan melebarkan atau memberitahukan kepada banyak orang, cukup kalian saja yang boleh ikut" ucap pak pandi membuat marsha dan ashel membulatkan mata nya.
"Tapi pak, zean, aran, sama shani boleh kan pak? Sama kita" ucap marsha menunjukan puppy eyes nya.
"Zean? Aran? Dan gank nya boleh ikut, kalian bertiga juga boleh" ucap pak pandi.
"Yess, makasih ya pak" ucap marsha dan ashel lalu pergi, pak pandi tersenyum tipis melihat punggung marsha dan ashel yang mulai menghilang.
***
"Gimana??" tanya shani.
"Iya, kata pak pandi kita akan melakukan pencarian sekitar siang harian" ucap ashel.
"Tapi kita boleh ikut kan? Ikut nyari chika??" tanya aran.
"Boleh, tapi cuman kita aja murid lain dilarang" ucap marsha.
"Oke" shani mengacungkan jempolnya.
***
Shani dkk, dan zean dkk kini tengah berada di luar tenda pak pandi.
"Mari" ajak pak pandi bersama miss. Sisca.
"Miss ikut?" tanya oniel.
"Iya, miss ikut" jawab miss sisca.
"Yaudah, mari kita mulai. Namunsebelum itu kita harus berdo'a dulu, berdo'a mulai" ucap pak pandi memimpin do'a..
"Selesai"
Kini mereka tengah mencari keberadaan chika, mereka sudah berada di tengah-tengah hutan. Sama sekali mereka tidak melihat keberadaan chika.
"Gue kebelet deh, lan anter gue ke sono yu" ajak oniel menyenggol tangan ollan.
"Ayo" ucap ollan.
Ollan menunggu oniel di atas, sedangkan oniel dia sedang menuntaskan buang air kecil nya. Saat menengak-nengok ke kanan dan ke kiri, ollan melihat sepatu jordan kulit bersama kaki nya.
"Loh? Sepatu? Jordan? Kulit? CHIKA!" teriak ollan membuat semua orang yang mencari chika berlari menghampiri ollan sekaligus oniel.
"Mana chika?!" tanya zean antusias. Ollan menunjuk kaki dan sepatu yang tergeletak di balik pohon besar.
Zean berlari menghampiri sepatu dan kaki itu. "CHIKA!" ya benar itu adalah chika, chika ditemukan dengan badan yang kotor, wajah yang masih terlihat putih namun di kelumuri oleh tanah, hidung yang berkeluaran darah, mata yang sembab akibat menangis.
Byurrrr
Semua orang di sana menangis sejadi-jadi nya melihat kondisi chika yang terlihat sedikit mengenaskan.
Zean terus memeluk chika, dia mencium kening chika. Baju putih zean kini menjadi merah akibat hidung chika.
Darah terus menerus mengalir di hidung chika, semua yang ada di sana merasa khawatir.