"Bosen bgt" gumam chika menatap sekeliling, setiap hari dia selalu terbaring, melamun, menatap orang yang berlalu lalang di luar.
"Kapan aku bisa keluar?" tanya nya sambil menatap langit biru.
Seseorang tiba-tiba masuk ke dalam ruang rawat chika. Dia membawa sepiring makanan untuk chika. Dia duduk di samping bangsal chika.
"Sayang makan yu, biar kamu cepet sembuh" ucap mami aya kepada chika, chika menghapus air mata nya. Dia menghadap mami aya.
"Mami, chika kapan sembuh nya sih? Chika bosen tiduran di sini terus" rengek chika mengeluarkan air mata nya, mami aya tersenyum tipis.
"Sebentar lagi" ucap mami aya mengusap air mata chika. Chika mengangguk lalu memakan makanan yang aya bawa.
Pov zean
"Anak-anak, bapak akan memberitahukan kalo sabtu depan. Kita akan melakukan camping" ucap pak pandi seraya menatap murid-muridnya. Mereka bersorak gembira.
"Pak! Yang ikut camping kelas berapa doang?" tanya ollan. Pak pandi menggeleng.
"Kelas 11 sama 12" ucap pak pandi. Mereka mengangguk paham.
"Yasudah, mari kita lanjutkan pelajaran" ucap pak pandi.
Kelas zean melaksanakan pelajaran tanpa ada keheningan, di kelas itu selalu saja ramai. Bukan hanya tangan dan otak yang berfungsi untuk belajar, tapi mulut dan kaki juga.
Tringgggg
Bell pulang sekolah berbunyi, semua murid berlalu lalang berlarian keluar sekolah.
"Eh nanti malem nongki yo" ajak ollan.
"Gue gak bisa" sahut zean, mereka menatap zean penuh tanya.
"Gue hari ini mau full nemenin chika, kasian dia pasti kesepian." ucap zean lalu menaiki motornya.
"Yaudah deh" gumam ollan, zean tersenyum lalu menyalakan mesin motornya.
"Gue duluan ya" ucap zean lalu pergi.
Teman-teman nya menatap punggung dan motor habg ia tunggangi yang mulai menjauh.
"Zean semenjak chika sakit, jadi rada tertutup." ujar aldo. Mereka mengacungkan jempolnya setuju.
"Akhirnya ada yang mewakili" ucap floran.
"Yaudah lah, mungkin dia juga rada khawatir dan stres mikirin soal penyakit chika yang bahaya itu" ucap oniel di angguki mereka.
***
Zean kini sudah sampai di rumah sakit, sebelum ke rumah sakit dia sudah membawa kan sesuatu untuk chika.
Cklekkkk
"Zean!" teriak chika pelan, dia membukakan tangan nya untuk meminta peluk. Zean berjalan lalu memeluknya.
"Eummm, kangen bgtt" ucap chika memeluk zean erat. Zean membalas pelukan chika.
"Kamu bawa apa?" tanya chika melepaskan pelukan nya, zean tersenyum.
"Coba tebak!" ucap zean menyembunyikannya di belakang punggung. Chika memasang wajah heran.
"Eum, es krim?" tanya chika berharap. Zean tersenyum lalu menggeleng, chika memasang wajahnya kesal.
"Gak tau deh" pasrah chika memonyongkan bibirnya. Zean mengeluarkan kotak yang ia sembunyikan lalu memberikan nya kepada chika.
"Coba buka" ucap zean. Chika mengangguk lalu membuka kotak kecil yang terbalut pita.
Taraaaa mak jrengggggg
Chika mengambil barang itu dari kotak penyimpanan nya. Chika tersenyum menatap zean.