Sudah 3 minggu lucky di rumah sakit, melakukan perawatan maksimal. Namun tidak dengan kaki nya, lucky mengalami kecacatan di kaki nya
Paha yang tertusuk pisau menjadi membusuk, itu membuat dokter dan para medis memutus kan untuk mengamputasi kaki lucky
Selama lucky di rumah sakit, teman-teman nya selalu pergi menjenguk namun tidak dengan kekasihnya
Kekasihnya selalu tidak ikut menjenguk nya dengan berbagai alasan, itu tentu membuat teman-teman nya menjadi rada sedikit aneh
Apalagi dengan kedatangan nya murid baru di sekolah dan di kelas chika dkk, marsha menjadi selalu berbicara dan bercanda dengan murid baru itu
Sampai akhirnya lucky sembuh dalam beberapa hari setelah ia ikhlas menerima kaki nya dan kondisi fisik nya sekarang
Lucky juga sudah bisa sekolah dengan menggunakan kursi roda, banyak sekali ejekan yang tidak mengenakan untuk lucky
Namun lucky tidak pernah perduli dengan ejekan-ejekan sampah itu, dia lebih mementingkan sadar diri
"Ih? Kaki nya kenapa anjir?"
"Kaki nya? Patah ya"
"Kok bisa? Gitu ya?"
"Pantes si marsha sekarang jadi deket sama si vion-vion itu, ternyata si lucky nya udah cacat"
"Iya anjir, beruntung deh si marsha gak salah pilih cowok"
"Kasian banget,"
"Gausah di dengerin ya lu, lo gak seburuk itu kok" ucap zean mengelus pundak lucky, lucky hanya menanggapi nya dengan senyuman
"Kita ke kantin yu, mau gak?" ajak grevan
"Anterin gue ke kelas marsha bisa gak? Gue kangen dia" ucap lucky di angguki mereka gugup
"O-oke" ollan mengantar dan membantu mendorong kursi roda lucky ke kelas marsha
Satu kelas marsha menatap lucky, zean, grevan, dan ollan yang tengah menghampiri meja chika dkk (-marsha)
"Ma-" ucapan lucky terpotong saat marsha memasuki kelas dengan tangan yang di pergelangkan di lengkungan tangan cowo lain
"Haha b-" tawaan dan ucapan marsha terpotong saat tatapan nya terkunci kepada lucky dkk
"L-lucky?" marsha gugup menatap lucky, dia menunduk malu
"Oh, gini? Jadi sekarang kamu, punya pengganti aku?" lucky bertepuk tangan sambil menatap marsha kecut
"M-maksud aku gak gitu" ucap marsha menggeleng, satu kelas itu hanya diam menyaksikan sinetron indosiar yang sedang tayang
"Maksud kamu? Kamu selingkuh sama dia!" bentak lucky, marsha hanya diam
"Pantes aja selama 3 minggu ini kamu gak pernah jenguk aku dengan beribu alasan yang gak masuk akal, dia? Dia penyebab kamu gak cinta sama aku?!" tanya lucky dengan nada sedikit tinggi
"Aku kecewa sama kamu" lontaran itu mampu membuat air mata marsha keluar, dia merasa bersalah kepada lucky
"Maafin aku" marsha menunduk, melepaskan tangan nya dari lengkungan lengan cowo itu
Lucky mengabaikan ucapan marsha, dia mendorong kursi roda nya keluar dari kelas marsha.
"T-tapi gue gak pacaran kok, sama dia" ucap marsha menatap punggung lucky, lucky memberhentikan kursi roda nya sekejap
"Bukan pacar cuman boyfriend" lanjut lucky tersenyum kecut lalu pergi dari kelas marsha
"Gila lo sha, seharusnya gue sadar dari dulu kalo lo itu gak pantes buat lucky!" tekan ollan menunjuk marsha, lelaki di samping marsha menepis tangan ollan yang tidak sopan