"Udah semua kan" tanya mami aya kepada chika, chika mengangguk lalu beranjak dari bangsal nya.
"Wawww, chika dah sehat!!" girang chika. Mami aya tersenyum melihat tingkah gemas anaknya.
"Ayo ke depan, temen-temen kamu nungguin" ucap mami aya menuntun chika keluar rumah sakit.
Kini mobil berwarna putih mengkilat terparkir di depan chika. Shani, ashel, dan marsha menongolkan wajah mereka.
"Ayo chik!" teriak ashel. Chika mengangguk, lalu mencium tangan mami nya sebelum pergi.
"Mami, chika berangkat ya" mami aya mengangguk lalu mencium pipi kanan dan kiri chika.
"Jangan lupa minum obat kamu ya" titah mami aya di angguki chika.
3 jam kemudian...
"Akhirnyaaa," shani menggeliat melakukan peregangan singkat. Chika tertidur pulas di paha ashel mereka berdua tertidur di belakang.
Marsha sedari subuh dia terus menonton film yang seru-seru, sampai siang seperti ini dia tak luput menonton film.
"Sampe?" tanya marsha melirik shani, shani menggeleng terkikik geli. Shani memegang setir melanjutkan perjalanan.
"Belum, masih setengah jam lagi" marsha menatap shani malas, shani terkekeh geli. Dia tetap fokus mengejar bus dari sekolah nya.
"Eugh!!" chika bangun dari paha ashel, dia mengucek-ngucek mata nya memperjelas penglihatan nya.
"Belum nyampe juga?" tanya chika kepada shani. Shani menggeleng menyetujui, chika membawa makanan di kantong nya.
"Laper, pada mau gak?" tawar chika menyuguhkan 4 paket ayam mcd+nasi nya. Mata shani dan marsha langsung berbinar, mereka spontan mengangguk.
"Yaudah ambil" titah chika kepada marsha dan shani. Mereka membawa ayam mcd+nasi yang chika suguhkan.
"Sampe?" tanya marsha di angguki shani. Mereka spontan berteriak kegirangan, ashel yang tertidur menjadi terganggu oleh teriakan marsha, chika, dan shani.
"Berisik!" teriak nya memutar badan membelakangi mereka.
"Woy! Udah sampe, tidur mulu lo" ketus marsha membanting bungkus tisue ke ashel. Ashel duduk dari tidurnya.
"Laper" rengek nya dengan mata yang masih tertutup, chika menyuruh ashel membuka kan mulutnya.
"Aaaa" chika membawa tisue dan membulat-bulatkan nya.
"Amm" chika dan marsha tertawa terbahak-bahak melihat ashel.
"Udah ah ayo turun" titah shani di angguki mereka, sedangkan ashel mendengus kesal akan perbuatan chika kepada nya.
"ANAK-ANAK NANTI MALAM JAM 7,KALIAN BERKUMPUL DISINI MENGGUNAKAN BAJU PRAMUKA UNTUK MENJELAJAH MALAM. UNTUK KELOMPOK, KARNA SEKARANG SUDAH KURIKULUM MERDEKA, KALIAN BOLEH PILIH SENDIRI-SENDIRI AJA MINIMAL DALAM SATU KELOMPOK ADA 8 ORANG. HARUS CEWE DAN COWO, JANGAN COWO DAN JANGAN CEWE SEMUA" semua murid mengangguk, mereka segera memilih kelompok masing-masing.
Chika dkk bergabung dengan zean, grevan, lucky, dan aran. Mereka membangun tenda di paling ujung di antara para tenda semua siswa.
"Ke ujungan gak sih?" marsha protes karna hanya tenda mereka yang berada di paling ujung. Chika dan zean dkk menggeleng.
"Di depan kita ada tenda, kanan, kiri, tengah, ada juga" ucap shani, mereka mengangguk mendengar jawaban shani.
"Yaudah" marsha menggaruk tengkuknya yang tak gatal, jujur dia sedikit tidak nyaman dan merasa merinding.