"Afhhhh" ashel mengusap wajah nya yang basah karna lala, marsha yang geram membalas perbuatan lala
"Arghh, bangsat! Berani banget lo sama gue!!" teriak lala menjambak rambut marsha, marsha tidak tinggal diam dia membalas jambakan lala
"Eh, udah-udah!! Marsha, kak lala udah!!" ucap shani memisahkan mereka, anin mendorong shani
"Gausah so caper deh, jijik tau gak!" ucap anin menatap shani dari atas ke bawah
"Gue gak mau cari ribut sama lo ya kak, gausah mancing mending mancing ikan aja sono di sungai" ucap shani kembali memisahkan marsha dan lala, chika yang bingung ikut memisahkan mereka
"Stop, marsha! Stop" tekan chika memegang tangan marsha erat, marsha menatap chika dalam
"Udah, nanti kalo ada guru gimana? Bisa-bisa lo masuk bk!" ucap chika menarik marsha menjauh dari lala, dan cs nya
Chika mendudukan marsha di tempat duduk semula nya lagi, dengan shani dan ashel yang juga ikut duduk
"Gausah, cari masalah sama mereka. Gue gak mau salah satu dari kalian ada yang sama nasib nya sama gue, di celakain sama mereka atau salah satu dari mereka" ucap chika menatap marsha, shani, dan ashel tajam
"Gue gak mau, gue gak mau kejadian waktu itu terulang lagi." lirih chika.
"Tapi chik! Mereka terlalu brengsek!, mereka itu najis tau gak!" tekan marsha dengan emosi yang masih meluap
"Najisan mana mereka sama gue?!" bentak chika.
Marsha, shani, ashel, dan zean dkk menatap chika yang berteriak seperti itu. Marsha menatap chika dalam, chika tersenyum kecut
"Gue? Gue penyakitan, gue selalu ngebebanin Orang-orang di dekat gue, contoh nya? Gue di culik siapa yang susah nyari gue? Kalian, siapa yang susah ngebantu gue? Kalian juga, terus gue hilang di tengah hutan, siapa yang bantuin gue? Kalian, gue punya penyakit, bikin kalian khawatir! Najisan mana gue sama dia!" tekan chika, dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
Zean dkk yang mendengar penuturan chika tersentak, bagaimana bisa wanita sempurna seperti chika mengucapkan ucapan yang tidak sama sekali masuk di akal
"Ngga" marsha menggeleng dengan mata yang berkaca-kaca dan memerah
"Ngga, lo gak ngebebanin kita," lirih marsha dengan air mata yang menetes
"Gue ngebebanin kalian!" tekan chika dengan wajah yang mulai memerah, menahan tangis
"LO GAK NGEBEBANIN KITA YESSICA TAMARA!" tekan shani, chika diam menunduk mengeluarkan air mata yang ia tahan sedari tadi
"Gue ngebebanin kalian, gue selalu ngerepotin kalian. Gue gak tau terimakasih, bukan nya terimakasih gue malah marah dan ngejauhin kalian, senajis itu kan gue?" ucap chika mendongakan kepala nya, dengan mata yang merah dan pipi yang basah
Zean berdiri dari duduk nya, mendekati chika yang seperti nya sedang membutuhkan senderan dari nya.
Belum juga zean duduk, chika langsung berdiri dan berlari pergi dari kantin di ikuti zean. Ashel, shani, dan marsha berdiri berniat untuk mengejar mereka namun grevan dkk menahan.
"Biarin mereka berdua, chika lagi butuh senderan zean" ucap lucky, mereka kembali terduduk dengan terus mencerna setiap kalimat yang chika ucapkan
ROOFTOP
"hiks hiks" chika menangis menenggelamkan wajah nya di tekukan kaki nya, zean mendekati chika perlahan
Zean menyenderkan kepala chika ke pundak nya dengan lembut, chika meleraikan tangan nya memeluk zean dari samping
"Hiks hiks, gue salah gue gak tau terimakasih!" teriak chika memukul-mukul dada bidang zean, zean hanya diam menahan rasa sakit di dada nya