Pencarian Chika dan Zean masih berlanjut sampai 1 minggu. Namun keberadaan mereka belum juga ditemukan hingga akhirnya tanda-tanda keberadaan chika terlihat.
Pucho ditelepon pihak polisi untuk mendatangi hutan, satu keluarga sekaligus teman-teman chika dan zean ikut pergi ke hutan untuk melihat
Sesampainya disana, polisi mengamankan jasad perempuan. Jasad itu ditutup oleh kain putih, perlahan aya maju dan membuka sedikit demi sedikit kain
Kini wajah dari jasad perempuan itu terlihat. Semua keluarga chika dan zean yang ada disana menangis sejadi-jadinya
Jasad yang ditutup kain putih itu ternyata adalah chika. Dengan wajah yang sedikit terbakar dan pucat tidak melunturkan kecantikannya
Ashel, Marsha tidak kuasa menahan tangis. Mereka benar-benar lemas, banyak dosa yang telah mereka perbuat kepada chika.
Surprise untuk chika juga kini sudah tidak ada harapan. Malahan sekarang chika yang memberikan surprise menyedihkan untuk AsMa dan keluarga.
"Chika... hiks hiks" tangis Marsha pecah, perlahan dia terduduk lemas di tanah sambil memeluk aya yang juga terduduk lemas dan hampir pingsan.
"ANAK SAYA BAGAIMANA PAK??" tangis Shania
"Masih dalam tahap pencarian."
"Sabar tan..." ucap aldo
Keesokan harinya chika di makamkan. Banyak yang tidak menyangka akan peristiwa ini, mereka berandai bahwa ini adalah mimpi.
"Sayang... Kamu baru lepas beban dalam diri kamu nak, namun ternyata Tuhan lebih sayang kamu. Tuhan gak mau kamu terus-terusan mengangkat beban nak, pasti sekarang diri kamu sudah lega tanpa beban apapun... Semoga kamu di tempatkan di sisi Tuhan sayang" ucap aya mengelus batu nisan yang bernamakan yessica.
"Baru kemarin-kemarin aku kehilangan abang kak. Sekarang aku kehilangan kamu, hiks... Sekarang sisa aku kak, maaf aku selalu bikin kakak kesal. Aku gak mau kehilangan kakak dan abang, aku kesepian tanpa kalian... Hiks hiks kak tolong kembali" lirih Christy
"Selamat beristirahat princess abi." batin pucho mengelus batu nisan.
"Yang tenang sayang... Kamu calon menantu terbaik bagi tante" ucap Shania menangis.
Keluarga chika dan zean kini pulang, hanya tersisa ashel, Marsha. Dan ollan dkk yang menemani ashel Marsha.
"Chik... Konsep surprise nya udah ada tapi kenapa lo nya yang gak ada? Gue butuh lo Chik, temen yang selalu ada buat gue. Inget perjuangan kita yang tahan nangis barengan pas satu sekolahan benci sama kita, inget gimana baiknya lo ke gue. Dan inget kalo gue jahat sama lo, gue mau berubah Chik gue mau jadi yang terbaik buat lo. Andai gue bisa ngerubah takdir, gue pasti gak bakalan jahat dan bakal bikin kita selamanya terus berempat. Yang tenang Chik" ucap Marsha menangis sesegukan.
"Maafin gue Chik, belum bisa jadi yang terbaik buat lo. Gue bakalan berusaha jadi yang terbaik buat Marsha dan shani biar lo bangga liat gue. Kita belum berjuang Bareng-bareng buat dapet nilai tinggi nanti di ujian kelulusan Chik... Lo dimana? Lo hilang, lo gak akan ada di kelas lagi dan lo gak akan ikut ujian lagi Chik hiks... Do'a terbaik buat lo. I love you" ucap ashel menangis sambil mengelus batu nisan.
"Ashel, Marsha" panggil shani yang di sampingnya terdapat chika
Ashel, Marsha menganga kaget.
"Kalian harus bisa jadi orang baik dan membanggakan!! Masa depan kalian masih panjang, kalian beruntung!! Kita ikut bahagia kalau kalian juga bahagia, jaga diri selalu ya. Ingat gak ada orang baik yang bener-bener baik, dibalik sifat baik pasti ada rasa dengki dan iri!! Jadi harus kalian yang baik!!heheh. Semangat ya..." ucap chika tersenyum